Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Syubhat, Bagaimana Malaikat Maut Mencabut Nyawa Ratusan Ribu Orang Dalam Waktu Yang Sama ?






Oleh Ustadz Berik Said hafizhahullah

Dalam kasus-kasus kolosal, seperti tsunami dan sebagainya ada ratusan ribu nyawa yang wafat dalam waktu bersamaan atau hampir bersamaan dan terkadang dalam jarak yang amat berjauhan hingga ribuan kilo meter.

Yang jadi masalah ada syubhat yang dilontarkan ahli syubhat yakni, bagaimana Malaikat Maut melakukan pencabutan nyawa ratusan ribu nyawa dalam waktu yang bersamaan, ditambah rentang jarak kejadiannya bisa ratusan kilo meter seperti dalam kasus tsunami itu? Betapa repotnya Malaikat Maut melakukan hal itu?

Syubhat ini dapat dijawab dalam beberapa sisi sebagai berikut.

Pertama, kita harus menjawab pertanyaan berikut ini dulu.

Ada berapa jumlah Malaikat pencabut nyawa? Apakah hanya satu atau lebih?

Di sini kita akan dapatkan ada ayat Al Qur'an yang zhahirnya menunjukkan Malaikat pencabut nyawa itu banyak dan ada pula yang zhahirnya menunjukkan Malaikat pencabut nyawa itu satu.

Berikut Rinciannya

Zhahir ayat Al Qur'an yang menunjukkan Malaikat pencabut nyawa itu banyak.

Ayat pertama, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لا يُفَرِّطُونَ

“… Sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang diantara kamu, ia diwafatkan oleh Malaikat-Malaikat Kami dan Malaikat- Malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya".(QS. Al An’am: 61).

Zhahir ayat di atas menunjukkan Malaikat pencabut nyawa itu banyak, karena di situ Allah menggunakan istilah para Malaikat pencabut nyawa yang diungkapkan redaksi “رُسُلُنَا“ (utusan-utusan kami -yakni para Malaikat-) itu adalah bentuk jamak/banyak.

Ayat di atas diperjelas dengan QS. An Nahl: 28 berikut:

الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ

“(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para Malaikat …“.

Ayat di atas tegas menggunakan redaksi "الْمَلَائِكَةُ“ (Para Malaikat).

Di situ lagi-lagi menggunakan lafazh jama’ (banyak). Zhahirnya menunjukkan Malaikat pencabut nyawa itu banyak bukan cuman satu. Bentuk tunggal Malaikat dalam bahasa Arab adalah Malak, sedang bentuk jamaknya Malaikat.

Sekarang, zhahir ayat Al Qur'an yang menunjukkan Malaikat pencabut nyawa itu hanya satu.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ

"Katakanlah: "(Satu) Malaikat Maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan". (QS. As Sajdah: 11).

Pada ayat itu Allah Ta’ala menggunakan sebutan Malaikat pencabut nyawa dengan redaksi مَلَكُ الْمَوْتِ. Malak itu adalah bentuk tunggal yang artinya satu Malaikat. Adapun bentuk jamaknya adalah Malaikat yang artinya banyak Malaikat, sebagaimana telah disebutkan terdahulu itu. Atas dasar beberapa ayat di atas, maka seakan ada kontradiktif.

Apakah jumlah Malaikat pencabut nyawa itu satu atau banyak?

Para Ulama telah menelaah masalah ini cukup dalam, kesimpulan yang terbaiknya adalah pada dasarnya Malaikat pencabut nyawa itu satu, namun saat bekerja maka Malaikat pencabut nyawa itu dibantu Malaikat lain sebagai pembantunya.

Perhatikan hadits berikut, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الْعَبْدَ الْمُؤْمِنَ إِذَا كَانَ فِي انْقِطَاعٍ مِنْ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ مِنْ الْآخِرَةِ ، نَزَلَ إِلَيْهِ مَلَائِكَةٌ مِنْ السَّمَاءِ بِيضُ الْوُجُوهِ ، كَأَنَّ وُجُوهَهُمْ الشَّمْسُ ، مَعَهُمْ كَفَنٌ مِنْ أَكْفَانِ الْجَنَّةِ وَحَنُوطٌ مِنْ حَنُوطِ الْجَنَّةِ ، حَتَّى يَجْلِسُوا مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ ، ثُمَّ يَجِيءُ مَلَكُ الْمَوْتِ عَلَيْهِ السَّلَام حَتَّى يَجْلِسَ عِنْدَ رَأْسِهِ …

"Sesungguhnya hamba yang beriman saat hendak meninggalkan dunia menuju akhirat (wafat), turunlah serombongan Malaikat dari langit, wajahnya putih, wajah mereka bagaikan matahari. Mereka membawa kafan dari surga dan wewangian dari surga. Merekapun duduk di sekitar mayit sejauh mata memandang. Lantas datanglah ‘alaihis shalawatu wa sallam yang kemudian duduk di sisi kepalanya (di sisi orang yang akan dicabut nyawanya itu) …". [HR. Ahmad no. 18.063, Hakimi dalam Al Mustadrak 114, At Thabrani dalam Al Ahaadits at Thawwaal 32, dan lain-lain].

Kata Al Albani dalam Shahih at Targhib 3558: “Shahih“, kata Syaikh Muqbil rahimahumullah ‘alaihim dalam Shahihul Musnad 150: “Hasan“.

Dalam hadits tersebut jelas tergambarkan *satu team Malaikat pencabut nyawa, yang terdiri atas Malaikat pembawa kafan dan sebagainya, yang lalu mereka (rombongan Malaikat tersebut) datang mengelilingi orang yang akan dicabut nyawanya itu dalam jarak sejauh mata memandang, sampai kemudian kepala dari Malaikat pencabut nyawa itu, yang disebut sebagai Malakul Maut datang dengan posisi di pinggir kepala orang yang akan diwafatkan.

Hadits tersebut jelas menunjukkan adanya team Malaikat pencabut nyawa dengan Malakul Maut sebagai ketuanya. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas dan lainnya radhiallahu ‘anhum yang pernah berkata:

لِمَلَكِ الْمَوْتِ أَعْوَانٌ مِنَ الْمَلَائِكَةِ، يُخْرِجُونَ الرُّوحَ مِنَ الْجَسَدِ فَيَقْبِضُهَا مَلَكُ الْمَوْتِ إِذَا انْتَهَتْ إِلَى الْحُلْقُومِ

”Malakul Maut memiliki peran pendukung dari kalangan malaikat. Mereka (team Malaikat) tersebut mengeluarkan ruh dari jasad. Hingga saat ruh sudah mencapai kerongkongan, Malakul Mautlah yang mencabutnya". (Tafsir Ibni Katsir III:239).

Pernyataan di atas juga dikuatkan oleh Al Qurthubi dalam tafsir Al Qurthubi VII:7, Syaikh Al ‘Utsaimin rahimahullah dalam As Syarhul Mumti VI:114 dan lain-lain.

Dengan hadits ini tak heran kalau pun ada ribuan orang mati dalam waktu bersamaan, maka tetap mudah bagi Malaikat mematikannya, karena pada dasarnya dilakukan oleh team Malaikat, dengan Malakul Maut sebagai eksekutor terakhirnya.

Kedua, kalau mereka mengatakan tetapi kalau eksekutornya tetap hanya satu, yakni Malakul Maut, bagaimana bisa mencabut nyawa ribuan orang bersamaan dalam satu waktu yang terkadang jarak kejadiannya bisa ratusan atau ribuan kilo meter?

Jawabannya adalah sebagaimana disebutkan oleh Imam Mujaahid rahimahullah:

أَنَّ الدُّنْيَا بَيْنَ يَدَيْ مَلَكِ الْمَوْتِ كَالطَّسْتِ بَيْنَ يَدَيِ الْإِنْسَانِ يَأْخُذُ مِنْ حَيْثُ شَاءَ

"Sesungguhnya dunia di hadapan Malakul Maut tak ubahnya bagaikan sebuah piring yang posisinya berada dihadapan seorang manusia. Ia bisa mencomotnya sesukanya". (Tafsir Al Qurthubi XIV:94).

Jadi sekalipun manusia yang harus wafat itu bertebaran ratusan kilo meter jaraknya, tetap di hadapan Malaikat, dunia itu hanya seperti sepiring yang ada di hadapan kita. Tinggal comot selesai perkara.

Karena kita tahu tubuh Malaikat itu fisiknya luar biasa besar, sebagaimana insya Allah akan kami sebutkan dalil yang terkait dengan fisik Malaikat dalam tulisan yang lain.

Ketiga, (Ini jawaban logika). Jika disuatu kota hendak dilakukan pemadaman lampu (listrik) atas ratusan atau ribuan rumah, maka apakah petugas itu mesti mendatangi rumah setiap orang yang hendak dipadamkan satu demi satu?

Tentu tidak, cukup dengan matikan gardu centralnya, maka seluruh lampu rumah yang ditentukan harus padam, tanpa perlu mematikan/memadamkan satu demi satu.

Nah, jika manusia saja mampu melakukan hal itu, bagaimana mungkin Malaikat tak mampu melakukannya?

Keempat, proses rincian pencabutan nyawa ini persisnya hanya diketahui oleh Allah .

Kita tinggal mengimaninya saja tanpa perlu terlalu mendalam-dalamkannya, yang jika pun kita tak tahu proses amat rincinya, maka kita tak rugi apa-apa. Kalau perkara mengetahui rincian detail kasus semacam ini perkara yang harus diketahui oleh kita, tentu Allah telah menjelaskan kita lewat Al Qur’an atau lewat Nabi-Nya.

Sudah barang tentu pula para Shahabat radhiallahu ‘anhum akan menanyakan perkara ini kepada Nabi shallallahu ‘alaihhi wa sallam. Maka saat mereka diam, yang benar sikap kita juga diam tak menanyakan apa yang tak ditanyakan para Salafush Shalih terkait hal-hal semacam ini. Inilah manhaj yang selamat.

Kalau masih rewel juga, katakan pada mereka, anda mau percaya atau tidak terserah, tetapi tetap saatnya anda akan mati dan siap-siap saja bertanggung jawab dihadapan Allah atas keingkaran anda.

Walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin, wa shallallahu ‘alaa Muhammadin.

🔰 @Manhaj_salaf1

•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•

Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

📮 Telegram     : http://t.me/Manhaj_salaf1
📱 Whatshapp  : 089665842579
🌐 Web              : dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram    : bit.ly/ittibarasul1
🇫 Fanspage      : fb.me/ittibarasul1

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Posting Komentar untuk "Syubhat, Bagaimana Malaikat Maut Mencabut Nyawa Ratusan Ribu Orang Dalam Waktu Yang Sama ?"