Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Shalat Khusus Lailatul Qadar





Oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullah

Pertama, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan bahwa lailatul qadar itu besar kemungkinan terjadinya di 10 hari ganjil yang terakhir dari malam bulan Ramadhan (malam 21,23,25,27,29) lailatul qadar sendiri sebenarnya tidak ada yang bisa memprediksikan kapan pasti terjadinya.

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” [HSR. Bukhari 2017]

Kedua, malam lailatul qadar memang memiliki tanda, sebagaimana terdapat dalam hadits berikut:

ىَ اللَّيْلَةُ الَّتِى أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِقِيَامِهَا هِىَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِى صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا.

“Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadhan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.” [HSR. Muslim 762]

Walau hadits di atas disebutkan malam ke 27, bukan berarti selalu tanggal 27, karena setiap tahun bisa berubah tanggalnya sebagaimana dikatakan oleh Al-Hafizh rahimahullah: “Waktunya berpindah-pindah dari tahun ke tahun.“ (Selengkapnya penjelasan para Ulama dalam hal ini lihat dalam Fathul Baari IV:262-266)

Dalam hadits lain disebutkan bahwa ciri terjadinya lailatul qadar adalah:

لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء

“Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan.” [HR. Ibnu Khuzimah 2192 dll dengan sedikit perbedaan redaksi. Kata Al-Albani rahimahullah dalam Shahih Ibni Khuzimah 2192, Shahih karena adanya jalur pendukungnya]

Ketiga, namun tanda-tanda itu baru diketahui setelah terjadinya lailatul qadar (adapun sebelumnya tentu orang sulit untuk mengetahuinya). Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Al-Hafizh rahimahullah berikut:

وَقَدْ وَرَدَ لِلَيْلَةِ الْقَدْرِ عَلَامَاتٌ أَكْثَرُهَا لَا تَظْهَرُ إِلَّا بَعْدَ أَنْ تَمْضِي

“Ada beberapa dalil yang membicarakan tanda-tanda lailatul qadar, namun semua tanda itu tidaklah nampak kecuali setelah malam tersebut berlalu." (Fathul Baari IV:260)

Keempat, dengan demikian bagaimana orang akan menyatakan ada shalat khusus lailatul qadar, sementara lailatul qadarnya saja tidak diketahui kapan hari terjadinya kecuali setelah harinya berlalu.

Kelima, adapun ada suatu hadits yang spesifik menyebut tata cara khusus shalat lailatul qadar, yakni hadits berikut:

من صلّى ركعتين في ليلة القدر، فيقرأ في كل ركعة فاتحة الكتاب مرة، وقل هو الله أحد سبع مرات، فإذا فرغ يستغفر سبعين مرة.....

“Siapa yang shalat dua rakaat saat lailatul qadar, lantas dia membaca Al-Fatihah satu kali di setiap rakaatnya dan membaca Qul Huwallahu Ahad (surat Al-Ikhlash) 7 kali,  kemudian setelah selesai shalat dia beristighfar 70 kali, maka selama dia masih di tempat shalatnya, Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan kedua orang tuanya...“

Maka dipastikan hadits ini palsu. Hal ini sebagaimana diperingatkan dalam Lembaga Fatawa Syabakah Islamiyyah yang menyampaikan:

فلا شك في كون هذا الحديث كذبا مختلقا فلا تحل روايته ولا نسبته إلى النبي صلى الله عليه وسلم، ولا وجود لهذا الحديث في شيء من كتب السنة البتة

"Tidak diragukan lagi hadits ini adalah hadits palsu yang direkayasa orang (dengan demikian) tidak halal meriwayatkannya dan tidak boleh pula menisbatkannya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hadis ini tidak pernah dijumpai sama sekali dalam kitab-kitab hadits manapun". (Fatawa Syabakah Islamiyah no.140030)

Keenam, adapun hadits shahih berikut:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Siapa yang melakukan qiyamul lail dimalam qadar (lailatul qadar) maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lewat." [HSR. Bukhari 1901 dan Muslim 1817]

Maka hadits di atas bukan menunjukkan adanya shalat khusus di malam qadar.

Bagaimana akan dikatakan ada shalat khusus lailatul qadar sementara sebagaimana telah kami jelaskan terdahulu bahwa kapan malam persis terjadinya lailatul qadar tidak bisa diketahui melainkan baru pada esok (pagi harinya) dengan melihat tanda-tanda telah terjadinya lailtul qadar di malam tadi.

Jadi apa maksud hadits di atas?

Begini, kita disunnahkan untuk banyak meningkatkan amal ibadah bahkan i’tikaf di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Nah, saat i’tikaf ataupun walau tidak i’tikaf dianjurkan bagi kita di sepuluh hari Ramadhan itu banyak melakukan amal ibadah sunnah, seperti membaca Al-Quran, dzikir-dzikir syar’i dan sebagainya termasuk salah satunya mengintensifkan shalat malam.

Jadi ini adalah shalat malam biasa berupa tahajjud atau shalat sunnah mutlaq dan bukan shalat malam khusus lailatul qadar. Karena itu dalam situs dorar net disebutkan bahwa maksud hadits di atas adalah:

ثم يُبيِّنُ النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم فضلَ ليلةِ القدرِ، وأنَّ مَن أحيَا هذه اللَّيلةَ المبارَكةَ بالصَّلاةِ وتلاوةِ القرآنِ، غفَر اللهُ له ذنوبَه السَّابقةَ

“Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan keutamaan lailatul qadar, yakni bahwasanya barangsiapa yang menghidupkan malam-malam yang penuh keberkahan ini dengan melakukan shalat (shalat malam atau shalat sunnah muthlaq -pent) serta membaca Al-Quran, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lampau." https://dorar.net/hadith/sharh/10255

Jadi hadits shahih itu tidak ada kaitannya dengan shalat khusus lailatul qadar. Dengan penjelasan ini jelaslah bahwa shalat khusus lailatul qadar apalagi dengan cara-cara tertentu sebagaimana yang telah ana sebutkan di atas adalah bid'ah yang munkar. Berhati-hatilah.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

🔰 Manhaj_salaf1

•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•

Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

📮 Telegram: http://t.me/Manhaj_salaf1
🎥 Youtube: http://youtube.com/ittibarasul1
📱 Group WhatsApp: wa.me/62895383230460
📧 Twitter: http://twitter.com/ittibarasul1
🌐 Web: dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram: http://Instagram.com/ittibarasul1
🇫 Facebook: http://fb.me/ittibarasul1

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Posting Komentar untuk "Shalat Khusus Lailatul Qadar "