Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Anjuran Berpuasa Di Sembilan Hari Awal Dzulhijjah






Oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullah

Perhatikan hadits berikut:

 عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنْ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ

Beberapa istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan: "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari Asyura (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari senin dan kamis". [HR. Abu Daud no.2437, Ahmad no.22.334. Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud 2129 mengatakan bahwa hadits ini shahih]

Hadits itu jelas menunjukkan bahwa puasa sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah, yakni baik pada seluruh harinya (tanggal 1-9 Dzulhijjah) maupun pada sebagian harinya adalah suatu sunnah.

Menjelaskan hadits di atas, berkata Imam Nawawi rahimahullah:

هي مستحبّةٌ استحباباً شديداً، لاسيّما التاسعُ منها

"Puasa sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah adalah amalan yang disukai, bahkan sangat dianjurkan, terlebih-lebih untuk tanggal 9 Dzulhijjahnya". (Syarah Shahih Muslim VIII:71)

Bahkan hadits di atas didukung oleh sejumlah atsar dari para Shahabat radhiallahu ‘anhum, Tabi’ut, dan para Ulama setelahnya.

Berikut beberapa keterangan dari para Shahabat radhiallahu ‘anhum dan para Ulama setelahnya yang menunjukkan disukainya berpuasa mulai tanggal 1-9 Dzulhijjah, baik pada seluruhnya atau sebagian harinya. Keterangan di bawah ana ambil secara acak dari tulisan Syaikh ‘Abdul Qadir bin Muhammad bin ‘Abdur Rahmanal Junaid hafizhahullah dalam artikelnya berjudul تبشير الإخوة بثبوت سُنِّية صوم أيام عشر ذي الحجة dari situs https://www.sahab.net/forums/index.php? 132795

Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu menceritakan:

أَنَّ رَجُلًا قَالَ لَهُ إِنَّ عَلَيَّ أَيَّامًا مِنْ رَمَضَان أَفَأَصُوم الْعَشْرَ تَطَوُّعًا؟ قَالَ: لَا اِبْدَأْ بِحَقِّ اللَّه ثُمَّ تَطَوَّعْ مَا شِئْت

"Sesungguhnya seorang lelaki bertanya kepadanya: "Sungguh saya masih punya hutang beberapa hari puasa Ramadhan. Bolehkah saya puasa sunnah sembilan hari pertama Dzulhijjah ?". Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu menjawab: "Tidak boleh, dahulukan haq Allah, kemudian puasa sunnahlah semaumu". [Al Mushanaf karya ‘Abdur Razaq rahimahullah 7715. Kata Abdul Qadir Al-Junaid dalam Tabsyiirul Ikhwah, sanadnya shahih]

Atsar di atas menunjukkan puasa sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah diakui keberadaannya oleh Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu. Beliau hanya mengingkari bagi yang puasa sembilan hari awal Dzulhijjah sementara masih punya hutang puasa Ramadhan. Adapun kalau tidak punya hutang puasa wajib, maka Abu Hurairah radhiallahu ‘anha bahkan menyepakatinya.

Hamad rahimahullah berkata:

سَأَلْتُ إِبْرَاهِيمَ وَسَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ رَجُلٍ عَلَيْهِ أَيَّامٌ مِنْ رَمَضَانَ أَيَتَطَوَّعُ فِي الْعَشْرِ؟ قَالَا: يَبْدَأُ بِالْفَرِيضَةِ

"Aku pernah bertanya kepada Ibrahim dan Sa'id bin Jubair tentang seorang yang masih memiliki hutang puasa Ramadhan, maka apakah disunnahkan baginya untuk puasa sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah ? Keduanya menjawab: "Hendaklah dia mulai dengan mendahulukan membayar hutang puasa Ramadhannya". [Al Mushannaf karya ‘Abdur Razaaq 1173. Kata Abdul Qadir Al-Junaid dalam Tabsyiirul Ikhwah, sanadnya shahih]

Abu 'Auf rahimahullah menceritakan:

كَانَ مُحَمَّدٌ يَصُومُ الْعَشْرَ عَشْرَ ذِي الْحِجَّةِ كُلِّهِ

"Adalah Muhammad rahimahullah berpuasa dikeseluruhan sembilan hari pertama Dzulhijjah". [Mushannaf karya Ibnu Abi Syaibah rahimahullah 9221. Kata Abdul Qadir Al-Junaid dalam Tabsyiirul Ikhwah, sanadnya shahih]

Al-Hasan rahimahullah berkata:

صِيَامُ يَوْمٍ مِنَ الْعَشْرِ يَعْدِلُ شَهْرَيْنِ

"Berpuasa satu hari saja dalam sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah, maka pahalanya menyamai puasa (sunnah) dua bulan". [Mushannaf Abdur Razaaq 8216. Kata Abdul Qadir Al-Junaid dalam Tabsyiirul Ikhwah, sanadnya hasan Insya Allah]

Pernyataan Syaikh bin Baaz rahimahullah dalam masalah ini. Beliau pernah ditanya:

ما رأي سماحتكم في رأي من يقول صيام عشر ذي الحجة بدعة ؟

Apa pendapat Anda yang mulia tentang sebagian orang yang mengatakan puasa sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah adalah bid'ah ?

Beliau menjawab:

هذا جاهل يُعلَّم، فالرسول صلى الله عليه وسلم حض على العمل الصالح فيها، والصيام من العمل الصالح لقول النبي صلى الله عليه وسلم: ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر

"Ini adalah pendapat orang bodoh yang perlu baginya diajari ilmu, padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk beramal shalih dihari-hari itu dan puasa termasuk amal shalih. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: "Tidak ada hari-hari yang lebih dicintai Allah untuk beramal shalih melebih sepuluhbhari pertama di bulan Dzulhijjah".

قالوا: يا رسول الله ولا الجهاد في سبيل الله ؟ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله ولم يرجع من ذلك بشيء. (رواه البخاري في الصحيح)

Para Shahabat radhiallahu ‘anhum bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah amal itu tidak dapat ditandingi sekalipun oleh amalan jihad di jalan Allah ?" Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar berjihad bersama diri dan hartanya, lalu tidak ada yang kembali sedikitpun". [HSR. Bukhari no.969, Abu Dawud no.2440, Turmudzi no.757, Ibnu Majah no.1727, dan Ad-Darami no.1773, 1774] http://aloloom.net/vb/showthread.php?t=15241

Kesimpulan, disunnahkan berpuasa mulai tanggal satu Dzulhijjah sampai tanggal sembilan Dzulhijjah. Puasa ini boleh dilakukan full sembilan hari lamanya, atau boleh pula hanya sebagian hari yang kita maukan, baik dilakukan secara berturut-turut maupun secara acak.

Catatan, terkadang hadits yang mebicarakan masalah ini menyebut puasa itu redaksinya sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, padahal yang dimaksudkan jika dikaitkan puasa adalah hanya sembilan hari awal saja, karena tanggal sepuluh Dzulhijjah adalah hari raya Idul Adha yang haram hukumnya berpuasa. Karena itu terkadang ana menerjemahkan sepuluh hari pertama Dzulhijjah pada hadits-hadits di atas sebagiannya tetap ana terjemahkan sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah agar afwan yang awam tidak keliru memahaminya.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

_____
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

Telegram: http://t.me/Manhaj_salaf1
Youtube: http://youtube.com/ittibarasul1
Group WhatsApp: wa.me/6289665842579
Twitter: http://twitter.com/ittibarasul1
Web: dakwahmanhajsalaf.com
Instagram: http://Instagram.com/ittibarasul1
Facebook: http://fb.me/ittibarasul1

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Posting Komentar untuk "Anjuran Berpuasa Di Sembilan Hari Awal Dzulhijjah"