Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jalan Golongan Yang Selamat (Bagian 22)



Kerusakan Dan Bahaya Syirik


Perbuatan syirik menyebabkan kerusakan dan bahaya yang besar, baik dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat. Adapun kerusakan dan bahaya yang paling menonjol adalah:

1) Syirik Menghinakan Eksistensi Kemanusiaan.

Syirik menghinakan kemuliaan manusia, menurunkan derajat dan martabatnya. Sebab Allah menjadikan umat manusia sebagai Khalifah di muka bumi. Allah memuliakannya, mengajarkannya seluruh nama-nama, lalu menundukkan baginya apa yang ada di langit dan di bumi semuanya. Dan Allah menjadikannya penguasa di jagad raya ini.

Tetapi kemudian ia tidak mengetahui derajat dan martabat dirinya. Ia lalu menjadikan sebagian dari makhluk Allah sebagai Tuhan dan sesembahan. Ia tunduk dan menghinakan diri padanya. Berbagai kehinaan tersebut (hingga hari ini) amat banyak untuk bisa disaksikan. Ratusan juta orang di India menyembah sapi yang diciptakan Allah bagi manusia, agar mereka menggunakan hewan itu untuk membantu meringankan pekerjaannya atau menyembelihnya untuk dimakan dagingnya.

Sebagian umat Islam menginap dan tinggal di kuburan untuk meminta berbagai kebutuhan mereka. Padahal, orang-orang yang mati itu juga hamba Allah seperti mereka, tidak bisa mendatangkan manfaat atau bahaya untuk mereka sendiri.

Al-Husain bin Ali radhiallahu 'anhuma misalnya, ia tidak bisa menyelamatkan dirinya dari pembunuhan. Lalu bagaimana mungkin kemudian ia bisa menolak bahaya yang menimpa orang lain dan mendatangkan manfaat (keselamatan) kepadanya ?

Orang-orang yang meninggal itu justru amat membutuhkan doa dari orang-orang yang masih hidup. Kita yang seharusnya mendoakan mereka, bukan berdoa dan memohon kepadanya, sebagai sesembahan selain Allah.

Allah Ta’ala berfirman:

وَا لَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ لَا يَخْلُقُوْنَ شَيْـئًا وَّهُمْ يُخْلَقُوْنَ اَمْوَا تٌ غَيْرُ اَحْيَآءٍ ۚ وَمَا يَشْعُرُوْنَ اَيَّانَ يُبْعَثُوْنَ

"Dan (berhala-berhala) yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) dibuat orang. (Berhala-berhala itu) benda mati, tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak mengetahui kapankah (penyembahnya) dibangkitkan". (QS. An-Nahl: 20-21)

Allah Ta’ala berfirman:

وَمَنْ يُّشْرِكْ بِا للّٰهِ فَكَاَ نَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَآءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ اَوْ تَهْوِيْ بِهِ الرِّيْحُ فِيْ مَكَا نٍ سَحِيْقٍ.

"Barangsiapa menyekutukan Allah, maka seakan-akan dia jatuh dari langit lalu disambar oleh burung atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh". (QS. Al-Hajj: 31)

2) Syirik Adalah Sarang Khurafat dan Kebatilan.

Sebab orang yang mempercayai adanya sesuatu yang bisa memberi pengaruh selain Allah di alam ini, baik berupa bintang, jin, arwah atau hantu berarti menjadikan akalnya siap menerima segala macam khurafat (takhayul), serta mempercayai para dajjal (pendusta).

Karena itu, dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan kemusyrikan, barang dagangan dukun, tukang nujum, ahli sihir dan semacamnya yang menyatakan dirinya mengetahui ilmu ghaib (yang tidak diketahui kecuali Allah Ta’ala semata) menjadi laku keras. Di samping itu, dalam masyarakat semacam ini mereka sudah tidak mengindahkan lagi ikhtiar dan mencari sebab, serta meremehkan sunnah kauniyah (hukum alam).

3) Syirik Adalah Kezhaliman yang Sangat Besar.

Yaitu zhalim terhadap kebenaran. Sebab hakikat (kebenaran) yang paling agung adalah Laa Ilaaha Illallah: “Tidak ada Tuhan yang berhak di sembah selain Allah,” Tidak ada Rabb (pengatur pencipta yang menghidupkan dan mematikan) selain Allah, tidak ada Penguasa selain-Nya.

Adapun orang-orang yang musyrik, mereka mengambil selain Allah sebagai Tuhan dan selain Dia sebagai penguasa. Syirik merupakan kezhaliman dan penganiayaan terhadap diri sendiri. Sebab seorang musyrik menjadikan dirinya sebagai hamba bagi makhluk sesamanya, bahkan mungkin lebih rendah dari dirinya. Padahal Allah menjadikannya sebagai makhluk yang merdeka.

Syirik juga merupakan penganiayaan terhadap orang lain, sebab orang yang dipersekutukan dengan Allah telah ia aniaya, lantaran ia memberikan hak yang bukan miliknya.

4) Syirik Sumber Dari Segala Ketakutan dan Kecemasan.

Orang yang akalnya menerima berbagai macam khurafat dan mempercayai kebatilan akan diliputi ketakutan dari berbagai arah. Sebab ia menyandarkan dirinya pada banyak Tuhan. Padahal Tuhan-Tuhan itu lemah dan tidak kuasa memberi manfaat atau menolak bahaya bagi dirinya.

Karena itu, dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan kemusyrikan, putus asa, sikap pesimis dan rasa takut merembak tanpa sebab adalah sesuatu hal yang lumrah dan banyak terjadi.

Allah Ta’ala berfirman:

سَنُلْقِيْ فِيْ قُلُوْبِ الَّذِيْنَ كَفَرُوا الرُّعْبَ بِمَاۤ اَشْرَكُوْا بِا للّٰهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهٖ سُلْطٰنًا ۚ وَمَأْوٰٮهُمُ النَّا رُ ۗ وَ بِئْسَ مَثْوَى الظّٰلِمِيْنَ.

“Akan Kami masukkan rasa takut ke dalam hati orang-orang kafir, karena mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu. Dan tempat kembali mereka ialah Neraka. Dan (itulah) seburuk-buruk tempat tinggal (bagi) orang-orang zalim". (QS. Ali Imran: 151)

5) Syirik Membuat Orang Malas Melakukan Pekerjaan Yang Bermanfaat.

Sebab syirik mengajarkan kepada para pengikutnya untuk mengandalkan para perantara, sehingga mereka meninggalkan amal shalih. Sebaliknya mereka melakukan perbuatan dosa, dengan i’tiqad bahwa mereka akan memberinya Syafa'at (pertolongan) di sisi Allah. Dan inilah yang merupakan kepercayaan orang-orang Arab jahiliyah sebelum kedatangan Islam.

Allah Ta’ala berfirman tentang mereka:

وَيَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُوْلُوْنَ هٰۤؤُلَآ ءِ شُفَعَآ ؤُنَا عِنْدَ اللّٰهِ ۗ قُلْ اَتُـنَـبِّــئُوْنَ اللّٰهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِى السَّمٰوٰتِ وَلَا فِى الْاَ رْضِ ۗ سُبْحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
"Dan mereka menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan bencana kepada mereka dan tidak (pula) memberi manfaat, dan mereka berkata, Mereka itu adalah pemberi syafaat kami di hadapan Allah. Katakanlah, Apakah kamu akan memberi tahu kepada Allah sesuatu yang tidak diketahui-Nya apa yang di langit dan tidak (pula) yang di Bumi? Maha Suci Allah dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan itu". (QS. Yunus: 18)

Orang-orang Kristen yang melakukan berbagai macam kemungkaran juga mempercayai bahwa Al-Masih telah menghapus dosa-dosa mereka, ketika ia disalib. Demikian menurut anggapan mereka.

Demikian pula sebagian umat Islam, mereka meninggalkan berbagai kewajiban dan melakukan ragam perbuatan haram, lalu mereka mengandalkan syafaat Rasul mereka agar dapat masuk Surga. Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada putrinya sendiri berkata:

وَيَا فَاطِمَةُ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَلِينِى مَا شِئْتِ مِنْ مَالِى لاَ أُغْنِى عَنْكِ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا

"Wahai Fatimah binti Muhammad, mintalah dari hartaku sekehendakmu, (tetapi) aku tidak bermanfaat sedikitpun bagimu di sisi Allah". [HR. Al-Bukhari]

6) Syirik Menyebabkan Abadi di Dalam Neraka.

Syirik menyebabkan kesia-siaan dan kehampaan di dunia dan di akhirat, menyebabkan pelakunya abadi di dalam Neraka. Allah Ta’ala berfirman:

اِنَّهٗ مَنْ يُّشْرِكْ بِا للّٰهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّٰهُ عَلَيْهِ الْجَـنَّةَ وَمَأْوٰٮهُ النَّا رُ ۗ وَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ

“Sesungguhnya barangsiapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan Surga baginya, dan tempatnya ialah Neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang dzalim itu". (QS. Al-Maidah: 72)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ مَاتَ وَهْوَ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ نِدًّا دَخَلَ النَّارَ
"Barangsiapa yang mati sedangkan dia menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun maka dia akan masuk Neraka". [HR. Bukhari]

مَنْ مَاتَ وَهُوَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ

"Barangsiapa yang mati sedangkan dia melakukan kemusyrikan kepada Allah dengan sesuatu apapun maka dia akan masuk Neraka". [HR. Bukhari]

7) Syirik Memecah Belah Umat.

Allah Ta’ala berfirman:

وَلَا تَكُوْنُوْا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ مِنَ الَّذِيْنَ فَرَّقُوْا دِيْنَهُمْ وَكَا نُوْا شِيَعًا ۗ كُلُّ حِزْبٍ بِۢمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ

"Janganlah kamu termasuk orang-orang yang menyekutukan Allah yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka".  (QS. Ar-Rum: 31-32)

Kesimpulan, semua pembahasan di muka memberikan kejelasan kepada kita, bahwa syirik merupakan perkara (dosa) yang paling besar yang wajib kita hindari. Kita harus bersih dari perbuatan syirik, takut jika kita terjerumus ke dalamnya, karena ia adalah dosa yang paling besar. Di samping itu, syirik juga bisa menghapuskan pahala amal shalih yang dilakukan seseorang yang terkadang bermanfaat untuk kepentingan umat dan kemanusiaan.

Allah Ta’ala berfirman:

وَقَدِمْنَاۤ اِلٰى مَا عَمِلُوْا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنٰهُ هَبَآءً مَّنْثُوْرًا

"Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan". (QS. Al-Furqan: 23)

Dinukil dari Kitab Dalilul Muslim fil I’tiqod karya Syaikh Abdul Ghani Khayyath.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

Sumber: Kitab Minhaj al-Firqah an-Najiyah wa Ath-Tha’ifah al-Manshurah (Jalan Golongan Yang Selamat) Karya Syaikh Muhammad bin Jamil Zain

_____
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

Telegram: http://t.me/Manhaj_salaf1
Youtube: http://youtube.com/ittibarasul1
Group WhatsApp: wa.me/62895383230460
Twitter: http://twitter.com/ittibarasul1
Web: dakwahmanhajsalaf.com
Instagram: http://Instagram.com/ittibarasul1
Facebook: http://fb.me/ittibarasul1

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Posting Komentar untuk "Jalan Golongan Yang Selamat (Bagian 22)"