Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ambillah Aqidahmu Dari Al-Quran Dan As-Sunnah Yang Shahih (Bagian 2)




Jenis-Jenis Tauhid Dan Faedahnya


Soal: Untuk Apa Allah Mengutus Para Rasul?
Jawaban: Allah mengutus mereka untuk mengajak beribadah kepada Allah dan meniadakan kesyirikan.


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَلَقَدْوَلَقَدْ بَعَثْنَا فِى كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطّٰغُوتَ ۖ

“Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang Rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), Sembahlah Allah, dan jauhilah Thagut.” (QS. An-Nahl: 36)

Thaghut adalah setan yang mengajak beribadah kepada selain Allah.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

الْأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ لِعَلَّاتٍ أُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ

“Para nabi bersaudara seayah beda ibu dan agama mereka satu.” [Shahih al-Bukhari no. 3443, Shahih Muslim no. 2365]

Soal: Apa Itu Tauhid Rububiyyah?

Jawaban: Mentauhidkan Allah dalam perbuatan-perbuatanNya, seperti mencipta, mengatur (alam semesta), dan lain-lain.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعٰلَمِينَ

“Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.” (QS. Al-Fatihah: 2)

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Engkau lah Rabb langit dan bumi.” [Muttafaqun ‘alaih]

Soal: Apakah Tauhid Uluhiyyah Itu?

Jawaban: Yaitu mengesakan Allah dalam beribadah, seperti doa, menyembelih, dan bernadzar.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَإِلٰهُكُمْ إِلٰهٌ وٰحِدٌ ۖ لَّآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيمُ

“Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 163)

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ: عِبَادَةُ اللَّهِ وَحْدَهُ، فَإِذَا شَهِدُوا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ

“Maka hendaklah pertama yang engkau dakwahkan kepada mereka adalah beribadah kepada Allah yang satu saja, apabila mereka telah bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.” [Muttafaq ‘alaih]

Dan dalam riwayat Al-Bukhari, “Agar mereka mentauhidkan Allah.”

Soal: Apakah Tauhid Asma` wa Shifat Itu?

Jawaban: Yaitu menetapkan yang Allah sifatkan Dirinya di dalam kitabNya, atau yang RasulNya sifatkan di dalam hadits-hadits yang sahih secara hakiki. Tanpa ta`wil (memalingkan makna), tafwidh (menyerahkan makna kepada Allah), tamtsil (menyerupakan), dan tanpa ta’thil (meniadakan).

Seperti sifat istiwa’, turun, tangan, dan lain-lain yang sesuai dengan kesempurnaanNya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

لَيْسَ كَمِثْلِهِۦ شَىْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS. Asy-Syura: 11)

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ

“Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam.” [HR. Muslim]

Turun sesuai dengan keagunganNya, tidak menyerupai satu pun dari makhluk-makhlukNya.

Soal: Di mana Allah?

Jawaban: Allah di atas ‘arsy yang berada di atas langit.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

الرَّحْمٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوٰى

“(Yaitu) Yang Maha Pengasih, yang bersemayam di atas ‘Arsy.” (QS. Ta-Ha: 5)

Yakni tinggi dan naik, sebagaimana terdapat di dalam Al-Bukhari.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menulis sebuah kitab… dan kitab itu ada di sisiNya di atas ‘arsy.” [Muttafaqun ‘alaih]

Soal: Apakah Allah Bersama Kita?

Jawaban: Allah bersama kita dengan pendengaranNya, penglihatanNya, dan ilmuNya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

قَالَ لَا تَخَافَا ۖ إِنَّ‍‍نِي مَعَكُمَا أَسْمَعُ وَأَرَىٰ

“Janganlah kalian berdua takut. Sesungguhnya Aku bersama kalian berdua, Aku mendengar dan melihat.” (QS. Thaha: 46)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya kalian berdoa kepada Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat. Dan Dia bersama kalian.” [HR. Muslim]

Yakni dengan ilmu-Nya.

Soal: Apa Faidah Tauhid Itu?

Jawaban: Faidah tauhid adalah (membuahkan) keamanan di akhirat dari azab dan memperoleh hidayah di dunia, serta dapat menghapuskan dosa.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُ‍‍مْ بِ‍‍ظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُ‍‍مْ مُّ‍‍هْتَدُونَ

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanan mereka dengan kezaliman. Mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka adalah orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-An’am: 82)

Dengan kezaliman artinya dengan kesyirikan.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

حَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللهِ أَنْ لَا يُعَذِّبَ مَنْ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا

“Hak hamba atas Allah adalah Allah tidak mengazab siapa saja yang tidak menyekutukanNya dengan sesuatu pun.” [Muttafaqun ‘alaih]

Khudz Aqidataka minal kitab wa as-sunnah ash-shahihah oleh Syaikh Muhammad bin Jamiil Zainu rahimahullahu.

🔰 @Manhaj_salaf1

•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•

Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

📮 Telegram     : http://t.me/Manhaj_salaf1
📱 Whatshapp  : 089665842579
🌐 Web              : dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram    : bit.ly/ittibarasul1
🇫 Fanspage      : fb.me/ittibarasul1

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Posting Komentar untuk "Ambillah Aqidahmu Dari Al-Quran Dan As-Sunnah Yang Shahih (Bagian 2)"