Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aqidah & Manhaj -Kaidah Yang ke 17





Bahwa mereka menyuruh kepada perbuatan yang ma’ruf dan melarang dari perbuatan yang mungkar dengan ilmu, dengan sikap lemah lembut dengan sabar dengan tujuan untuk memperbaiki.

Berdasarkan dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

‎وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ

“Hendaklah diantara kalian ada sekelompok orang yang menyeru kepada kebaikan, beramar ma’ruf nahi mungkar“. (QS.Al-Imran: 104)

Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ وَيُعْطِي عَلَى الرِّفْقِ مَا لَا يُعْطِي عَلَى الْعُنْفِ

“Sesungguhnya Allah itu lembut dan cinta kelembutan. Dan Allah memberikan pada kelembutan apa yang Allah tidak berikan kepada sikap keras dan kasar.”

Maka dari itu Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah juga berkata dalam Mad Muftafawa jilid 13 halaman 96: “Maka apabila (kata beliau), kita tidak bisa menghasilkan kebaikan yang banyak kecuali dengan melakukan kebaikan yang sedikit, maka kita lakukan kebaikan yang sedikit itu. Bila kita tidak bisa menghasilkan kebaikan yang banyak.”

Dan apabila kita tidak bisa menghilangkan keburukan sama sekali, dimana kita di hadapkan pada dua keburukan yang satu lebih besar dan satu lebih kecil, maka tentunya lebih kecil lebih kita pilih.

Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus para Rasul untuk menghasilkan maslahat dan menyempurnakannya dan meniadakan mafsadat/menyedikitkannya.

Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendakwahkan manusia dengan sesuai kemampuan. Dan orang yang beramar ma’ruf nahi mungkar, hendaklah mempunyai sifat-sifat yang tadi telah di sebutkan:

1. Dia harus berilmu terhadap yang ia perintah dan larang.
2. Dia mempunyai sifat lembut.dan bukan orang yang kasar dan harus dengan punya sifat sabar.

Kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan tentang sifat-sifat orang yang beramar ma’ruf nahi mungkar dalam kitab Minhajus Sunnah An Nabawiyah jilid 5 halaman 256. Kata beliau: “..maka melaksanakan kewajiban berupa dakwah yang wajib membutuhkan kepada syarat-syarat yang harus terpenuhi..”

Orang Yang Beramar Ma’ruf Nahi Mungkar Harus Mempunyai Sifat:

1. Berilmu terhadap dengan apa yang ia perintahkan, juga apa-apa yang ia larang.
2. Lembut dengan cara memerintahkan dan melarang.
3. Halim (tidak cepat emosi), punya kesabaran dalam menahan emosi, ketika ia beramar ma’ruf nahi mungkar.

Maka sebelum kita menyuruh orang lain kepada kebaikan atau melarang dari keburukan, kita wajib berilmu terlebih dahulu. Sambil kemudian kita perbaiki dengan tata caranya penuh kelembutan dan kita harus siap untuk menahan emosi di saat kita di caci maki, di saat kita beramar ma’ruf nahi mungkar. Adapun kalau tidak terpenuhi syarat-syaratnya maka tidak boleh ia melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar.Wallahu a’lam

Oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. حفظ الله تعالى

🔰 @Manhaj_salaf1

•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•

Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

📮 Telegram      : http://t.me/Manhaj_salaf1
📱 Whatshapp  : 089665842579
🌐 Web               : dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram    : bit.ly/ittibarasul1
🇫 Fanspage      : fb.me/ittibarasul1

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Posting Komentar untuk "Aqidah & Manhaj -Kaidah Yang ke 17"