Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hukum Ruqyah Massal






Oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullah

Ulama Lajnah ad Daaimah (Lembaga Fatwa Arab Saudi) pernah ditanya:

قراءة القرآن أثناء الرقية بمكبر الصوت ، أو عبر الهاتف مع بعد المسافة، القراءة على جمع كبير في آن واحد.

"(Apa hukum) membaca Al-Qur'an saat ruqyah dengan menggunakan pengeras suara atau dengan menggunakan media telepon jarak jauh atau ruqyah massal dalam waktu yang sama?"

Berikut jawaban atau fatwa atas masalah ini:

الرقية لا بد أن تكون على المريض مباشرة، ولا تكون بواسطة مكبر الصوت، ولا بواسطة الهاتف, لأن هذا يخالف ما فعله رسول الله صلى الله عليه وسلم وأصحابه رضي الله عنهم وأتباعهم بإحسان في الرقية وقد قال صلى الله عليه وسلم: من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد

"Ruqyah itu mestilah dihadapan orang yang sedang sakit dan hal itu tidak dilakukan dengan menggunakan pengeras suara atau melalui media telepon jarak jauh, karena tata cara ruqyah yang demikian menyelisihi dengan apa yang pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, para Shahabatnya radhiallahu 'anhum dan yang mengikuti jejak mereka dengan baik. Sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Barangsiapa membuat perkara baru dalam agama yang perkara itu tak ada sumbernya, maka tertolak." (Fatwa Lajnah ad Daa'imah, no. Fatwa 20361)

Fatwa Syaikh bin Baaz rahimahullah:

عن استخدام مكبر الصوت عند القراءة ؟

"(Apa hukum) meruqyah dengan menggunakan pengeras suara saat membacakan ayat Al-Qur'an (teristimewa lagi dalam ruqyah massal -pent)?"

Beliau menjawab:

ماله أصل ،يقرأ على الشخص ،حتى يصيبه الهواء والنفث.

"Cara tersebut tidak memiliki sandaran hukum. (Yang semestinya Individu/peruqyah) membacakan ayat Al-Qur'an sehingga sedikit udara dan ludahnya mengenai orang yang diruqyahnya". (Masaa'il Imam Ibnu Baaz rahimahullah, karya Syaikh 'Abdullah bin Maani 27).

Fatwa Syaikh Al 'Utsaimin rahimahullah:

القراءة الجماعية على المصابين ليست طريقاً مأثوراً ولا موروثاً عن السلف، بل هو حادث

"Membaca ayat Al-Qur'an untuk ruqyah massal bagi orang yang sedang tertimpa musibah (pasien), maka cara ini tidak memiliki sumber metode dari para Salaf, bahkan ini termasuk perkara bid'ah". (Majmu' Fatawa war Rasaa'il Syaikh al 'Utsaimin rahimahullah XVII:33)

Fatwa Syaikh 'Abdul Muhsin al'abbaad hafizhahullah:

نفع الناس طيب، ولكن ليس بهذا التوسع وبهذا الابتذال الذي قد حصل، فهذا التوسع غير جيد، حتى أن بسبب كثرة المتعالجين عنده يقرأ على عدة أشخاص! فهذا لا وجه له، وكونه يبيع الماء المرقي هذا توسع غير جيد

"Memberikan manfat (menolong) orang yang sedang dalam kesulitan termasuk memang perbuatan baik. Namun hal ini tak bisa dilakukan semaunya. Menggampang-gampangkan perkara ini bukanlah perkara yang baik. Sampai-sampai karena banyaknya pasien yang harus diruqyah, maka dia melakukan ruqyah massal. Metode (ruqyah massal) begini tak ada dasarnya. Melakukan penjualan air ruqyah, hal ini termasuk tindakan semaunya yang tidak baik". (Syarh Sunan Abu Daud karya Syaikh 'Abdul Muhsin al 'Abbad hafizhahullah XII:391)

Risalah ini banyak mengambil manfaat dari situs: http://www.tasfiatarbia.org/vb/showthread.php?t=17706

Walhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin, wa shallallahu 'alaa Muhammadin...

🔰 @Manhaj_salaf1

•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•

Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

📮 Telegram     : http://t.me/Manhaj_salaf1
📱 Whatshapp : 089665842579
🌐 Web              : dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram   : bit.ly/ittibarasul1
🇫 Fanspage     : fb.me/ittibarasul1

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

1 komentar untuk "Hukum Ruqyah Massal"

  1. Gmana cara taubat untuk yang pernah melakukan ruqyah masal karena tidak tahu hukumnya

    BalasHapus

Berkomentarlah dengan bijak