Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aqidah & Manhaj -Kaidah Yang Ke 25-




Penjelasan tentang sebagian sebab-sebab kebatilan itu laris ditengah masyarakat.

Al-Imam Ibnu Qayyim rahimahullah menyebutkan ada sekitar lima sebab, kenapa kebatilan itu bisa laris ditengah masyarakat. Kita akan bahas satu persatu. Kata beliau:

Sebab yang pertama, yaitu pelakunya yang ingin melariskan kebatilan itu datang membawa kata-kata yang indah, diberikan pakaian, kefasihan dan ungkapan-ungkapan yang mengasyikkan.

Maka orang-orang yang mempunyai akal yang lemah, pengetahuan yang dangkal itu segera menerimanya dan menganggapnya baik. Bahkan orang-orang yang seperti ini akan segera meyakininya dan mengikutinya. Karena ucapannya yang begitu indah. Seperti dizaman sekarang kita lihat banyak mereka yang melariskan kebatilan itu berceramah dengan gaya yang sangat menarik, retorika, cara yang menawan, kata-kata yang lembut.

Sehingga orang-orang yang lemah pemikirannya sangat mudah sekali untuk menerimanya. Ini di isyaratkan dalam firman Allah Ta'ala:

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا ۚ وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ ۖ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ

"Dan demikianlah untuk setiap Nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan. Dan kalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak akan melakukannya, maka biarkanlah mereka bersama apa (kebohongan) yang mereka ada-adakan". (QS. Al-An'am: 112)

Disini Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan bahwa musuh-musuh para Nabi itu menggunakan kata-kata yang diindah-indahkan, sehingga akhirnya tertipulah orang-orang yang lemah keilmuannya, lemah akalnya.

Sebab yang kedua, yaitu dia mengeluarkan makna yang ingin ia batalkan, artinya kebenaran itu di gambarkan dengan gambaran yang buruk, membuat manusia lari darinya. Dimana ia berusaha untuk memilih lafadz-lafadz untuk membatilkan kebenaran itu dengan lafadz-lafadz yang paling tidak disukai oleh hati.

Sehingga akhirnya orang yang mendengarnya menganggap bahwa makna ayat atau makna hadits itu atau makna ucapan itu ternyata begitu padahal tidak demikian. Demikianlah ahli bid’ah dan kesesatan dizaman sekarang mereka menamai Ahlusunnah dengan Mujassimah, Hasawiyah dan yang lainnya.

Mereka berusaha supaya manusia lari dari Ahlusunnah seperti halnya dizaman sekarang orang yang mengatakan Allah berada diatas Arsy, dianggap Mujassimah. Katanya dia menyamakan Allah dengan hamba-Nya. Padahal hakikatnya ketika kita mengatakan Allah bersemayam diatas Arsy, tidak sama dengan hamba-hamba-Nya, justru mereka yang menolak. Yaitu hakikatnya menyamakan dengan makhluk-Nya. Tapi itulah mereka gunakan dengan kata-kata yang membuat manusia itu lari.

Sebab yang ketiga, orang ahli bid’ah itu menisbatkan takwil dan kebid’ahan kepada orang yang tinggi kedudukannya.

Seperti ahlul ba'it misalnya atau Ulama misalnya. Karena dengan seperti itu akan diterima oleh orang banyak. Seperti orang yang menolak adanya Allah bersemayam diatas Arsy, menisbatkan bahwa itu ucapan keyakinan Imam Syafi’i rahimahullah. Namun mereka sendiri tidak mampu untuk membawakan sanad kepada Imam Syafi’i rahimahullah.

Kenapa..? Supaya diterima bahwa ini ada ucapan Ulama, apalagi Ulama besar Imam Syafi’i rahimahullah, walau tanpa sanad sekalipun. Mereka berusaha berbagai macam cara supaya keyakinan mereka tersebut diterima.

Sebab yang keempat, yaitu takwil atau kebid’ahan mereka itu diterima oleh orang-orang yang terkenal dalam suatu ilmu/pekerjaan yang sifatnya duniawiyah.

Misalnya, dia terkenal sebagai profesor yang cerdik, cendikiawan atau terkenal sebagai seorang dokter atau seorang ilmuwan yang berhubungan dengan masalah pertanian atau yang lainnya. Supaya bisa diterima oleh orang-orang awam. Sehingga pada waktu itu mereka bisa melariskan kebatilan mereka dengan cara menisbatkan ucapan tersebut atau diterima oleh salah satu daripada orang-orang yang terkenal tersebut, tanpa melihat apa dia memang seorang Ulama yang betul-betul berilmu ataukah dia ahli ilmu dunia saja yang penting terkenal dan diterima oleh masyarakat.

Halnya seperti dizaman kita, orang yang sangat terkenal itu sangat diketahui oleh masyarakat ketika menerima pendapat tersebut untuk di lariskan kepada masyarakat agar diterima untuk orang-orang awam yang lemah keilmuannya atau di zaman sekarang dengan cara diboomingkan seseorang, yang tentunya ilmunya sebetulnya bukan ilmu yang kuat, tapi sengaja diboomingkan karena pendapat-pendapatnya itu menjadi syubhat bagi orang-orang awam yang kurang faham apa dan bagaimana memahami dien dan dalil.

Sebab yang kelima, yaitu menjadikan aneh bagi jiwa, bagi orang yang tidak mengenal makna-makna yang aneh. Karena jiwa kita ini suka mencari yang aneh-aneh, biasanya langsung terkenal. Maka dengan cara seperti ini mereka berusaha melariskan kebatilan, menggunakan cara seperti itu.

Sebab yang keenam, Memberikan mukadimah sebelum ia mentakwil, sebelum ia melariskan kebatilannya, dia menggunakan mukadimah-mukadimah akal yang bagaimana caranya supaya diterima.

Contoh misalnya, kalau mereka memberikan, kalau Al-Qur’an dan Hadits bertabrakan dengan akal, maka akal didahulukan daripada dalil, atau mereka berkata Al-Qur’an atau Hadits itu masih mentah. Sedangkan pendapat Ulama sudah matang. Maka lebih baik kita merujuk pendapat Ulama tanpa melihat dalil. Dan kebatilan-kebatilan yang lainnya yang merupakan mukadimah-mukadimah yang tujuannya ingin melariskan kebatilan mereka. Wallahu a’lam.

Dari buku yang berjudul “Al Ishbaah Fii Bayani Manhajis Salaf Tarbiyati wal Ishlah“, tentang Manhaj Salaf Dalam Masalah Tarbiyah dan Perbaikan, ditulis oleh Syaikh Al Ubailaan حفظه الله تعالى.

Oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc. حفظه الله تعالى.تعال

🔰 @Manhaj_salaf1

•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•

Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

📮 Telegram     : http://t.me/Manhaj_salaf1
📱 Whatshapp : 089665842579
🌐 Web              : dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram   : bit.ly/ittibarasul1
🇫 Fanspage     : fb.me/ittibarasul1

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

2 komentar untuk "Aqidah & Manhaj -Kaidah Yang Ke 25-"

  1. Alhamdulillah jadi tahu ttg kebathilan

    BalasHapus
  2. Masyaa Allah.
    Semoga ilmu yg bermanfaat ini bisa ana miliki & ana dakwahkan
    Aamiin...

    BalasHapus

Berkomentarlah dengan bijak