Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aqidah & Manhaj -Kaidah Yang Ke 29-




Bahwa mereka mewanti-wanti jangan sampai menjadikan agama sebagai wasilah untuk meraih dunia.

Allah Ta'ala berfirman:

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَنْ نُرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَدْحُورًا

“Barang siapa yang menginginkan kehidupan dunia, maka kami akan percepat untuk dia dalam kehidupan dunia tersebut bagi siapa yang kami kehendaki, kemudian kami jadikan untuk dia sebagai sesuatu yang tercela dan hina“. (QS. Al-Isra: 18)

Ayat ini tegas mengatakan bahwa orang yang tujuannya hanya dunia dan tidak mengharapkan sama sekali kehidupan akhirat, maka orang seperti ini akan diberikan apa yang dia inginkan, jika Allah kehendaki, namun di akhirat ia akan mendapatkan api Neraka.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

تَعِسَ عَبْدُ الدِّيْنَارِ تَعِسَ عَبْدُ الدِّرْهَمِ، تَعِسَ عَبْدُ الْخَمِيْصَةِ إِنْ أُعْطِيَ رَضِيَ وَإِنْ لَمْ يُعْطَ سَخِطَ

“Celakalah hambanya dinar, hamba dirham, hamba baju. Kalau ia diberi baru ia ridha, jika ia tidak diberi dunia dia marah“.

Artinya ridha dan marahnya karena dunia, bukan karena Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kemudian kata beliau (Syaikh Al Ubailaan): "Pelaku bid’ah, dia adalah pengikut hawa nafsu, dimana ia beramal sesuai dengan hawa nafsunya, bukan karena sesuai dengan agamanya, dan ia berpaling dari kebenaran yang tidak sesuai dengan hawa nafsunya.”

Maka orang seperti ini akan Allah berikan sangsi sesuai dengan hawa nafsunya. Orang seperti ini berhak untuk mendapatkan siksa di dunia dan akhirat.

Para Ulama Salaf yang menganggap fasik orang-orang Khawarij dan yang sejenisnya, sebagaimana di riwayatkan dari Saad bin Abi Waqqash, bahwa ia menafsirkan firman Allah Ta'ala:

 ...وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا الْفَاسِقِينَ الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

“Tidaklah Allah menyesatkan kecuali orang-orang fasik. Yaitu orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah (perjanjian) itu diteguhkan, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan, dan berbuat kerusakan di bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi".(QS. Al-Baqarah: 26-27)

Dan bisa jadi tujuannya ini, kata beliau (Syaikh Al Ubailaan). Terlebih apabila manusia telah berpecah belah dan ia termasuk orang-orang yang mencari kedudukan untuk dirinya dan untuk teman-temannya. Apabila seorang muslim saja yang memerangi orang-orang kafir hanya karena sebatas keberanian atau karena riya’ ingin di puji. Itu bukan dijalan Allah.

Bagaimana dengan orang-orang ahli bid’ah yang berdebat, yang berjidal, diatas hawa nafsunya maka tentu mereka lakukan itu karena fanatik yang buta, maka tentu mereka lebih berhak lagi untuk dikatakan tidak dijalan Allah. Maka dari itulah kewajiban kita adalah jangan sampai menjadikan ibadah ataupun agama ini sebagai wasilah untuk meraih dunia. Sehingga pada waktu itu niat kita, tujuan kita hanya sebatas dunia saja.

Oleh karena itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits Imam Ahmad, Tarmidzi dan yang lainnya:

مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلاَ فِي غَنَمٍ

“Tidaklah 2 ekor serigala yang lapar dilepaskan pada sekelompok kambing lebih berbahaya dari pada orang yang tamak terhadap harta dan kedudukan yang sangat bahaya untuk agamanya“

Wallahu a’lam

Dari buku yang berjudul “Al Ishbaah Fii Bayani Manhajis Salaf Tarbiyati wal Ishlah“, tentang Manhaj Salaf Dalam Masalah Tarbiyah Dan Perbaikan, ditulis oleh Syaikh Al Ubailaan حفظه الله تعالى.

Oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc. حفظه الله تعالى

🔰 @Manhaj_salaf1

•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•

Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

📮 Telegram     : http://t.me/Manhaj_salaf1
📱 Whatshapp  : 089665842579
🌐 Web              : dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram    : bit.ly/ittibarasul1
🇫 Fanspage      : fb.me/ittibarasul1

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Posting Komentar untuk "Aqidah & Manhaj -Kaidah Yang Ke 29-"