Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jalan Golongan Yang Selamat (Bagian 29)

 


Waspadalah Terhadap Thagut

Thaghut adalah setiap yang disembah selain Allah, ia rela dengan peribadatan yang dilakukan oleh penyembah atau pengikutnya, atau rela dengan ketaatan orang yang mentaatinya dalam hal maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya.

Allah mengutus para Rasul agar memerintahkan kaumnya menyembah kepada Allah semata dan menjauhi thaghut. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَلَـقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَا جْتَنِبُوا الطَّغُوْتَ 

"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), sembahlah Allah (semata), dan jauhilah thaghut itu". (QS. An-Nahl: 36)

Bentuk thaghut itu amat banyak, tetapi pemimpin mereka ada lima:

1) Setan.

Thaghut ini selalu menyeru beribadah kepada selain Allah. Dalilnya adalah firman Allah:

اَلَمْ اَعْهَدْ اِلَيْكُمْ يٰبَنِيْۤ اٰدَمَ اَنْ لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطٰنَ ۚ اِنَّهٗ لَـكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ ۙ 

"Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu". (QS. Yasin: 60)

2) Penguasa Zalim yang Mengubah Hukum-Hukum Allah.

Seperti peletak undang-undang yang tidak sejalan dengan Islam. Dalilnya adalah firman Allah yang mengingkari orang-orang musyrik. Mereka membuat peraturan dan undang-undang yang tidak diridhai oleh Allah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

اَمْ لَهُمْ شُرَكٰٓ ؤُا شَرَعُوْا لَهُمْ مِّنَ الدِّيْنِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِۢهِ اللّٰهُ 

"Apakah mereka mempunyai sesembahan selain Allah yang menetapkan aturan agama bagi mereka yang tidak diizinkan (diridhai) Allah?". (QS. Asy-Syura: 21)

3) Hakim yang Tidak Memutuskan (Masalah) Menurut Apa yang Diturunkan Allah.

Yaitu, jika ia mempercayai bahwa hukum-hukum yang diturunkan Allah tidak sesuai lagi, atau dia membolehkan diberlakukannya hukum yang lain. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَمَنْ لَّمْ يَحْكُمْ بِمَاۤ اَنْزَلَ اللّٰهُ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْكٰفِرُوْنَ

"Barangsiapa tidak memutuskan dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir". (QS. Al-Ma’idah: 44)

4) Orang yang Mengaku Mengetahui Ilmu Ghaib.

Dalam hal ini Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قُلْ لَّا يَعْلَمُ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ الْغَيْبَ اِلَّا اللّٰهُ 

"Katakanlah (Muhammad), Tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah". (QS. An-Naml: 65)

5) Seseorang atau Sesuatu yang Disembah dan Diminta Pertolongan oleh Manusia Selain Allah, Sedang Ia Rela Dengan yang Demikian.

Dalilnya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala

وَمَنْ يَّقُلْ مِنْهُمْ اِنِّيْۤ اِلٰـهٌ مِّنْ دُوْنِهٖ فَذٰلِكَ نَجْزِيْهِ جَهَـنَّمَ ۗ كَذٰلِكَ نَجْزِى الظّٰلِمِيْنَ

"Dan barangsiapa di antara mereka berkata, "Sungguh, aku adalah Tuhan selain Allah, maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahanam. Demikianlah Kami memberikan balasan kepada orang-orang yang zalim". (QS. Al-Anbiya: 29)

Setiap mukmin wajib mengingkari thaghut sehingga ia menjadi seorang Mukmin yang lurus. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَمَنْ يَّكْفُرْ بِا لطَّا غُوْتِ وَيُؤْمِنْ بِۢا للّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِا لْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَا مَ لَهَا ۗ وَا للّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

"Barangsiapa ingkar kepada Thagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui". (QS. Al-Baqarah: 256)

Ayat ini merupakan dalil bahwa ibadah kepada Allah sama sekali tidak bermanfaat, kecuali dengan menjauhi beribadah kepada selain-Nya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan hal ini dalam sabdanya, Imam Muslim rahimahullah dalam kitab Shahihnya:

مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَكَفَرَ بِمَا يُعْبَدُ مِنْ دُونِ اللَّهِ حَرُمَ مَالُهُ وَدَمُهُ

"Barangsiapa mengucapkan laa ilaaha illallah dan mengingkari apa yang disembah selain Allah, maka haram atas harta dan darahnya". [HR. Muslim]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

Sumber: Kitab Minhaj al-Firqah an-Najiyah wa Ath-Tha’ifah al-Manshurah (Jalan Golongan Yang Selamat) Karya Syaikh Muhammad bin Jamil Zain

_______
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

Group WhatsApp: wa.me/62895383230460

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Posting Komentar untuk "Jalan Golongan Yang Selamat (Bagian 29)"