Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sunnah Dan Bid'ah Terkait Dzikir Setelah Shalat






Oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullah

1) Bagaimana redaksi ucapan istighfar yang dibaca 3x setelah selesai shalat ? Apakah أستغفر الله saja, ataukah أستغفر الله العظيم ?

Perhatikan hadits berikut. Tsauban radhiallahu ‘anhu menceritakan:

كانَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ، إذَا انْصَرَفَ مِن صَلَاتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلَاثًا وَقالَ: اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam selesai dari shalatnya, beliau beristighfar sebanyak 3x, kemudian membaca: "Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam". (Artinya: Ya Allah, Engkau-lah pemberi keselamatan dan dari-Mu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Pemilik Keagungan dan Kemuliaan).

. قال الوليدُ: فقلتُ للأوزاعيِّ: كيف الاستغفارُ ؟ قال يقول: أستغفر الله ، أستغفر الله ، أستغفر الله

Al Waalid rahimahullah berkata: "Aku bertanya kepada Al-Auz'i rahimahullah: "Bagaimana cara beristighfar?" Al-Auza’i rahimahullah menjawab: "Caranya membaca Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah (Aku memohon ampun kepada Allah. Aku memohon ampun kepada Allah, Aku memohon ampunan kepada Allah)". [HSR. Muslim no.591, Turmudzi no.300, Abu Dawud no.1512, Darami no.1348].

Hadits di atas menunjukkan bacaan istighfar di awal dzikir tersebut redaksinya adalah أستغفر الله (Astaghfirullah), tanpa adanya tambahan redaksi العظيم (Al ‘Azhiim). Tentu saja penjelasan Al-Auza’i rahimahullah orang yang meriwayatkan hadits ini lebih mengerti dibandingkan orang lain. Sampai hari ini ana sendiri belum menemukan tambahan redaksi العظيم setelah أستغفر الله (Astaghfirullah) dalam dzikir istighfar setelah shalat.

Maka, yang lebih selamat dalam dzikir sehabis shalat fardhu adalah mencukupkan dengan redaksi أستغفر الله (Astaghfirullah) sebanyak 3x tanpa ada tambahan kata العظيم (Al ‘Azhiim). Sebaik-baik petunjuk tentu adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Hal ini sebagaimana juga terdapat dalam Syaikh ‘Azmi hafidzhahullah yang berkata:

زيادة العظيم , لم ترد عن النبي صلى الله عليه وسلم وعلى هذا فإن المسلم يقتصر على قول أستغفر الله فقط ولا يزيد العظيم

"Tambahan ‘Al ‘Azhiim tidak memiliki sumber periwayatan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan demikian, maka semestinya seorang islam mencukupkan dengan ucapan أستغفر الله saja dan tidak perlu menambahkan kata العظيم". http://www.shabakatalsafa.com/vb/showthread.php?t=3550

2) Apakah dzikir awal setelah salam dari shalat fardhu sesudah membaca istighfar 3x dengan redaksi berikut adalah shahih:

اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَاِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ وَاَدْخِلْنَا اْلجَنَّةَ دَارَالسَّلاَمِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَاذَاْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَام

"Jelas pada hadits shahih yang kami tampilkan paling atas dari Tsauban radhiallahu ‘anhu itu, tidak ada tambahan redaksi:

فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَم, وَاَدْخِلْنَا اْلجَنَّةَ دَارَالسَّلاَمِ , تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

Karena itu segala tambahan di atas adalah bid'ah dan tidak boleh dikatakan sebagai bid'ah hasanah. Barangsiapa menyatakan tambahan itu sunnah, maka wajib baginya mendatangkan dalil yang shahih".

Syaikh Bakr Abu Zaid rahimahullah menyatakan:

وأما زيادة لفظ وتعاليت بعد لفظ تباركت ، فلا تثبت في هذا الحديث….

"Adapun tambahan redaksi Wa Ta’aalayta setelah redaksi Tabaarakta maka ini tidak memiliki sumber kuat dari hadits ini". (Tashhiihud Du’aa hal.431).

Syaikh bin Baz rahimahullah saat menjawab masalah ini beliau berkata:

وقول: أحينا بالسلام …هذا لا أصل له بعد السلام ، وإنما المشروع ما قاله صاحبك: أستغفر الله ، أستغفر الله ، أستغفر الله . ثم تقول: اللهم أنت السلام ومنك السلام ، تباركت يا ذا الجلال والإكرام . هذا هو السنة....

“Dan perkataan Ahyaanaa bis salaam (atau semisal Fahayyinaa rabanaa bis salaam -pent), ini tak memiliki sumber sebagai dzikir yang dibaca setelah salam. Adapun yang disyari’atkan adalah apa yang dikatakan temanmu: Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah. Kemudian membaca: Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalali wal ikraam. Inilah yang sesuai dengan sunnah". (Fatawa Nuur ‘alaa Darb li Syaikh bin Baaz rahimahullah IX:161).

Lebih tidak memiliki dasar lagi, ada sebagian orang yang setelah membaca redaksi kalimat di atas, sebelum mulai membaca Subhanallah (33x) dan seterusnya, ia menyelinginya dengan ucapan "Ilaahi rabbii mawlaanaa". Ini sama sekali tidak memiliki dalil, maka jauhilah.

3) Apakah dzikir-dzikir di atas, yakni membaca Astaghfirullah 3x, lalu Allahuma antas salaam dan seterusnya, kemudian diiringi dengan bacaan tasbih, tahmid dan takbir masing-masing 33x itu disunnahkan juga dibaca setelah shalat sunnah.

Pada hadits Tsauban radhiallahu ‘anhu di atas disebutkan bahwa ucapan istighfar sebanyak 3x dan Allahuma antas salaam dan seturusnya itu dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah selesai shalat tanpa merinci shalat fardhu atau shalat sunnah. Sementara itu bacaan Subhanallah, Alhamdulillah dan Allahu Akbar masing-masing 33x dan ditutup dengan bacaan:

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ

Itu khusus dibaca setelah shalat fardhu saja dan tidak ada dalil yang menunjukkan disunnahkan dibaca setelah shalat sunnah.

Mughirah bin Syu'bah radhiallahu ‘anhu menceritakan:

إنَّ النبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم كان يقولُ في دُبُرِ كلِّ صلاةٍ مكتوبةٍ: لا إلهَ إلَّا اللهُ وحدَه لا شريكَ له، له المُلكُ، وله الحمدُ، وهو على كلِّ شيءٍ قديرٌ

"Bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam itu apabila selesai dari shalat fardhu, beliau membaca "Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir". Demikian pula hadits-hadits lainnya yang bersisi anjuran membaca tasbih, tahlil dan tahmid masing-masing 33x adalah khusus dibaca setelah shalat fardhu". [HSR. Bukhari no. 821]

Atas dasar ini maka Syaikh bin Baz rahimahullah pernah memfatwakan:

التسبيحات المأثورة كلها بعد الفريضة، كان النبي يسمعه الصحابة ويعلمه الصحابة أما بعد النوافل ما في شيء... إلا الاستغفار، إذا سلم من النافلة يقول:

“Berbagai bacaan tasbih yang terdapat riwayatnya semua terjadi setelah shalat fardhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperdengarkan dan mengajarkannya kepada para Shahabatnya radhiallahu ‘anhum. Adapun setelah shalat sunnah, maka tidak ada dzikir apapun, kecuali istighfar. Yaitu jika telah salam dari shalat sunnah maka membaca:

أستغفر الله , أستغفر الله , أستغفر الله، اللهم أنت السلام ومنك السلام تباركت يا ذا الجلال والإكرام، أما الأذكار الأخرى كلها جاءت بعد الفريضة، أما هذا فهذا بعد الفرض والنفل،

Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah, Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam. Adapun dzikir-dzikir lainnya, semua riwayatnya datang berkaitan dengan dzikir setelah shalat wajib. Tetapi yang ini, maka ini bisa dibaca setelah shalat fardhu maupun setelah shalat sunnah.

يقول ثوبان: كان النبي ﷺ إذا انصرف من صلاته استغفر الله ثلاثاً وقال: اللهم أنت السلام ومنك السلام تباركت يا ذا الجلال والإكرام , رواه مسلم وغيره،

Tsauban radhiallahu ‘anhu berkata: Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai dari shalatnya, beliau beristighfar sebanyak 3x, kemudian membaca: "Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam". [HR. Muslim]

ولم يقل: المكتوبة . فدل على أنه من كل صلاة يستغفر في النافلة والفرض، أما الأذكار: لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير، لا حول ولا قوة إلا بالله، لا إله إلا الله ولا نعبد إلا إياه إلى آخره،

Tsauban radhiallahu ‘anhu tidak menyebutkan shalat fardhu. Ini menunjukkan bahwa mencakup untuk semua shalat, baik shalat fardhu maupun shalat sunnah. Adapun dzikir-dzikir (lainnya setelah itu -pent) sebagaimana berikut: Laa ilaaha illallaah wahdahulaa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir, Laa hawla wa laa quwwata illaa billah. Laa ilaaha illallah wa laa na’budu illaa iyyaah.

هذه إنما جاءت بعد الفرائض، لم تبلغنا عن النبي صلى الله عليه وسلم إلا بعد الفرائض، ولم يبلغنا عنه أنه فعلها بعد النوافل عليه الصلاة والسلام. نعم.

Ini hanya datang riwayatnya pada dzikir yang dibaca setelah shalat fardhu. Tidak ada riwayat yang sampai kepada kita dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kecuali pada dzikir setelah shalat wajib. Dan tidak ada (pula) riwayat yang sampai kepada kita yang menunjukkan bahwa beliau shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakannya setelah shalat sunnah". https://binbaz.org.sa/fatwas/14140/

Kesimpulan

1. Bacaan istighfar 3x setelah shalat itu hanya Astaghfirullah dan tidak ada tambahan redaksi Al-Azhiim.

2. Bacaan dzikir yang shahih setelah istighfar 3x setelah shalat itu adalah:

اللهمّ أنت السلامُ ومنك السلامُ . تباركت يا ذا الجلالِ والإكرامِ

"Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam".

3. Tambahan redaksi diantara bacaan di atas dengan seperti kalimat:

فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ, وَاَدْخِلْنَا اْلجَنَّةَ دَارَالسَّلاَمِ, تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

Tidak memiliki dalil yang shahih, maka tidak dapat dipakai. Terlebih lagi sisipan "Ilaahi rabbii mawlaana".

4. Bacaan dzikir-dzikir di atas hanya dianjurkan setelah shalat fardhu dan tidak dianjurkan setelah shalat sunnah, selain ucapan "Astaghfirullah 3x dan Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam". Adapun setelahnya, seperti tasbih 33x dan seterusnya hanya disunnahkan dibaca setelah shalat fardhu.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

_____
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

Telegram: http://t.me/Manhaj_salaf1
Youtube: http://youtube.com/ittibarasul1
Group WhatsApp: wa.me/62895383230460
Twitter: http://twitter.com/ittibarasul1
Web: dakwahmanhajsalaf.com
Instagram: http://Instagram.com/ittibarasul1
Facebook: http://fb.me/ittibarasul1

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

1 komentar untuk "Sunnah Dan Bid'ah Terkait Dzikir Setelah Shalat"

  1. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    Semoga artikel ini dapat dipahami hingga menghindari ikhtilaf

    https://agungswasana1.blogspot.com/2023/10/sirriy-atau-jahrkah-dzikir-setelah.html

    Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    BalasHapus

Berkomentarlah dengan bijak