Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apakah Pemberi Nasehat Harus Orang Yang Telah Sempurna Segalanya?






Oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullah

Seringkali ketika menasehati seseorang, maka orang yang kita nasehati bukannya menerima, bahkan berbalik memojokkan kita dengan berkata jangan sok suci, kayak kamu gak pernah berbuat dosa saja, atau kalimat yang semakna dengan itu. Maka jawabannya adalah sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Rajab al Hanbali rahimahullah:

لو لم يعظ إلا معصوم من الزلل، لم يعظ الناس بعد رسول الله صلى الله عليه وسلم أحد، لأنه لا عصمة لأحد بعده

“Seandainya tidak boleh memberi nasehat kecuali seseorang yang terbebas dari segala kesalahan (ma’shum), niscaya tidak mungkin akan ada seorang pun yang menasehati orang lain selain Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, karena tidak ada yang ma’shum lagi setelah beliau.” (Lathaa’iful Ma’aarif, karya Ibnu Rajab al Hanbali rahimahullah hal.19)

🔰 @Manhaj_salaf1

•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•

Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

📮 Telegram     : http://t.me/Manhaj_salaf1
📱 Whatshapp : 089665842579
🌐 Web              : dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram   : bit.ly/Akhwat_Sallafiyah
🇫 Fanspage     : fb.me/DakwahManhajSalaf1

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Posting Komentar untuk "Apakah Pemberi Nasehat Harus Orang Yang Telah Sempurna Segalanya?"