Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kesalahan Saat Membaca Al-Fatihah






Oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullah

Kesalahan pertama, tidak membaca Basmalah sama sekali. Pendapat terkuat basmalah harus tetap dibaca dan termasuk ayat satu dari surat Al-Fatihah.

Nabi shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إذا قرأْتُمُ الْحَمْدُ لِلَّهِ فاقرؤُوا بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ إِنَّها أمُّ القرآنِ ، و أمُّ الكتابِ ، و السَّبْعُ المَثَانِي ، و بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ إِحْدَى آياتِها

"Jika kalian membaca Alhamdulillahi rabbil’aalamiin, maka bacalah Bismillaahir Rahmaanir Rahiim, karena ia adalah Ummul Quran, Ummul Kitab, (termasuk) 7 rangkaian ayat, dan Bismillaahir Rahmaanir Rahiim adalah salah satu (ayat)nya". [HR. Baihaqi no.2486 dan Daraquthni I:312, dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu. Kata Al Albani rahimahullah dalam as Shahihah 1183: “Sanadnya Shahih" baik yang marfu’ (bersambung hingga Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam), maupun yang mauquf (terhenti hanya pada Shahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu)]

Dan membaca basmalah dalam shalat ini hendaklah tetap dibaca sirr (tidak dikeraskan) walaupun dalam shalat jahar, semisal dalam shalat subuh dan sebagainya.

Hal ini diantaranya berdasarkan hadits berikut, dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu menceritakan:

صلَّيْتُ مع رسولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم ، وأبي بكرٍ ، وعمرَ ، وعثمانَ ، فلم أَسْمَعْ أحدًا منهم يقرأُ بسمِ اللهِ الرحمنِ الرحيمِ

"Aku pernah shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, ‘Umar, Dan ‘Utsman -radhiallahu ‘anhum-, maka aku tidak pernah mendengar seorang pun diantara mereka yang membaca Bismillahir Rahmaanir Rahiim". [HR. Muslim no.399]

Walau begitu, kalaupun ada yang menjaharkannya,  maka tentu saja insyaa Allah tetap sah shalatnya.

Kesalahan kedua, lafazh Alhamdu, pada huruf lam-nya jangan dibaca Qalqalah (memantul) sehingga menjadi Alehamdu. Hendaklah huruf lam dimatikan dan tidak memantul sama sekali. Jadi bacanya Al bukan Ale. Walau tidak sampai merusak bacaan Al-Fatihahnya, tetapi ini termasuk kesalahan.

Kesalahan ketiga, lafazh Iyyaka itu wajib huruf ya-nya ditasydidkan. Jadi tidak boleh dibaca iyyaka (tanpa mentasydid huruf ya).

Ingat akan ada perubahan makna bila huruf ya itu tidak ditasydidkan. Jika dibaca tanpa tasydid, maka arti iyyaka itu, sinar (cahaya). Berarti saat membaca Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta'in (tanpa mentasydidkan huruf ya) maknanya kepada sinar/cahaya kami menyembah dan kepada cahaya kami minta tolong.

Subhaanallahi ‘ammaa yusyrikuun. (Maha Suci Allah dari apa yang mereka sekutukan). Karena itu sebagian Ulama bahkan menyatakan batal jika huruf ya pada kata iyyaka tidak ditasydidkan.

Kesalahan keempat, pada kalimat An’amta, maka huruf nun jangan diqalqalahkan (dibaca memantul) sehingga berbunyi Ane'Amta. Huruf nun harus dimatikan tanpa Qalqalah sama sekali, jadi bunyinya An’amta, bukan Ane'Amta (e pepet).

Kesalahan kelima, kalimat An’amta jangan sampai salah menjadi An’amtu. Ini juga bisa merubah makna. Kalau An’amta itu. Nikmat yang Engkau berikan. Kalau An’amtu nikmat yang aku berikan. Ini bisa membahayakan dan bisa membatalkan shalat.

Kesalahan keenam, antara kalimat Waladhaalin dan Aamiin diselingi redaksi semacam Rabbighfirli waliwalidayya Ini adalah bid’ah. Jadi setelah Waladhaalin harus langsung Aamiin, tanpa diselingi Rabbighfirli atau redaksi lainnya. Semua selingan tersebut adalah bid’ah.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

_____
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

Telegram: http://t.me/Manhaj_salaf1
Youtube: http://youtube.com/ittibarasul1
Group WhatsApp: wa.me/62895383230460
Twitter: http://twitter.com/ittibarasul1
Web: dakwahmanhajsalaf.com
Instagram: http://Instagram.com/ittibarasul1
Facebook: http://fb.me/ittibarasul1

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

3 komentar untuk "Kesalahan Saat Membaca Al-Fatihah"

  1. Ada lagi yang pernah aku dengar pas bagian sirotol Mustaqim dibaca sirotol mustakim

    BalasHapus
  2. Mungkin sedikit tambahan.
    7. Ketika lafazh Alhamdu(dengan ha tipis) dibaca dengan Alhamdu(dengan Ha tebal). Alhamdu(dengan Ha tebal) artinya Segala kematian. Na'uzubillah ketika kita membaca keseluruhannya dengan kesalahan tersebut, maka dapat merubah arti yang berbunyi "Segala kematian bagi Allah Tuhan seluruh alam", Na'uzubillah, wallahu a'lam bisshowab.

    BalasHapus
    Balasan
    1. afwan maksud saya artinya jadi "Segala kematian bagi Allah, Tuhan Seluruh Alam"

      Hapus

Berkomentarlah dengan bijak