Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jalan Golongan Yang Selamat (Bagian 4





Siapakah Ath-Tha'ifah Al-Manshurah (Kelompok Yang Mendapat Pertolongan) Itu.


Untuk mendapat jawaban, siapakah Ath-Tha'ifah Al-Manshurah yang bakal mendapat pertolongan Allah, marilah kita ikuti uraian berikut:

1. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لا تزال طائفة من أمتي ظاهرين على الحق, لا يضرهم من خذلهم حتى يأتي أمر الله

"Senantiasa ada sekelompok dari umatku yang memperjuangkan kebenaran, tidak membahayakan mereka
orang yang menghinakan mereka, sehingga datang keputusan Allah". [HR. Muslim].

2. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إذا فسد أهلُ الشام فلا خير فيكم ، و لا تزال طائفة من أمتي منصورين ، لا يضر هم من خذلهم حتى تقوم الساعة

"Jika penduduk Syam telah rusak, maka tak ada lagi kebaikan diantara kalian. Dan senantiasa ada sekelompok dari umatku yang mendapat pertolongan, tidak membahayakan mereka orang yang menghinakan mereka, sehingga datang hari kiamat". [HR. Ahmad, hadits shahih].

3. Ibnu Mubarak rahimahullah berkata:

هم عندي أصحاب الحديث

"Menurutku, mereka adalah Ashhabul Hadits (para ahli hadits)".

4. Imam Al Bukhari rahimahullah menjelaskan:

قال علي بن المديني: هم أصحاب الحديث

"Menurut Ali bin Madini mereka adalah Ashhabul Hadits".

5. Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah berkata:

إن لم تكن هذه الطائفة المنصورة أصحاب الحديث فلا أدري من هم ؟!

"Jika kelompok yang mendapat pertolongan itu bukan Ashhabul Hadits, maka aku tidak mengetahui lagi siapa sebenarnya mereka".

6. Imam Syafi'i rahimahullah berkata kepada Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah:

أنتم أعلم بالحديث مني ، فإذا جاءكم الحديث صحيحا فأعلموني به حتى أذهب إليه سواء كان حجازيا أم كوفيا أم بصريا

"Engkau lebih tahu tentang hadits daripada aku. Bila sampai kepadamu hadits yang shahih maka beritahukanlah padaku, sehingga aku bermadzhab dengannya, baik ia (madzhab) Hejaz, Kufah maupun Bashrah".

7. Dengan spesialisasi studi dan pendalamannya dibidang sunnah serta hal-hal yang berkaitan dengannya, menjadikan para ahli hadits sebagai orang yang paling memahami tentang sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, petunjuk, akhlak, peperangannya dan berbagai hal yang berkaitan dengan sunnah.

Para ahli hadits -semoga Allah mengumpulkan kita bersama mereka- tidak fanatik terhadap pendapat orang tertentu, betapapun tinggi derajat orang tersebut. Mereka hanya fanatik kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Berbeda halnya dengan mereka yang tidak tergolong ahli hadits dan mengamalkan kandungan hadits. Mereka fanatik terhadap pendapat Imam-imam mereka -padahal para Imam itu melarang hal tersebut- sebagaimana para ahli hadits fanatik terhadap sabda-sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Karenanya, tidaklah mengherankan jika ahli hadits adalah kelompok yang mendapat pertolongan dan golongan yang selamat.

Khatib Al-Baghdadi dalam kitab monumentalnya, Syaraf Ashhabil Hadits menulis: "Jika Shahibur Ra'yi (adalah orang yang mendahulukan pendapat daripada hadits. Kebalikan dari Shahibul Hadits) disibukkan dengan ilmu pengetahuan yang bermanfaat baginya, lalu dia mempelajari sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, niscaya dia akan mendapatkan sesuatu yang membuatnya tidak membutuhkan lagi selain sunnah. Sebab sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengandung pengetahuan tentang dasar-dasar tauhid, menjelaskan tentang janji dan ancaman Allah, sifat-sifat Tuhan semesta alam, mengabarkan perihal sifat surga dan neraka, apa yang disediakan Allah di dalamnya buat orang-orang yang bertaqwa dan yang ingkar, ciptaan Allah yang ada di langit dan di bumi.

Di dalam hadits terdapat kisah-kisah para Nabi dan berita-berita orang-orang zuhud, para kekasih Allah, nasihat-nasihat yang mengena, pendapat-pendapat para ahli fiqih, khutbah-khutbah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mukjizat-mukjizatnya. Di dalam hadits terdapat tafsir Al-Qur'anul 'Azhim kabar dan peringatan yang penuh bijaksana, pendapat-pendapat Shahabat tentang berbagai hukum yang terpelihara. Allah menjadikan ahli hadits sebagai tiang pancang syari'at. Dengan mereka, setiap bid'ah yang keji dihancurkan. Mereka adalah pemegang amanat Allah di tengah para makhluk-Nya, perantara antara Nabi dan umatnya, orang-orang yang
bersungguh-sungguh dalam memelihara kandungan (matan) hadits, cahaya mereka berkilau dan keutamaan mereka senantiasa hidup.

Setiap golongan yang cenderung kepada nafsu -jika sadar-
pasti kembali kepada hadits. Tidak ada pendapat yang lebih baik selain pendapat ahli hadits. Bekal mereka Kitabullah dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah hujjah (argumentasi) mereka. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kelompok mereka, dan kepada beliau nisbat mereka, mereka tidak mengindahkan berbagai pendapat, selain merujuk kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Barangsiapa menyusahkan mereka, niscaya akan dibinasakan oleh Allah, dan barangsiapa memusuhi mereka, niscaya akan dihinakan oleh Allah".

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk kelompok ahli hadits. Berilah kami rezeki untuk bisa mengamalkannya, cinta kepada para ahli hadits dan bisa membantu orang-orang yang mengamalkan hadits.

Walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin, wa shallallahu ‘alaa Muhammadin …

Sumber: Kitab Minhaj al-Firqah an-Najiyah wa Ath-Tha’ifah al-Manshurah (Jalan Golongan Yang Selamat) Karya Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu

🔰 @Manhaj_salaf1

•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•

Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

📮 Telegram        : http://t.me/Manhaj_salaf1
📱 Whatshapp    : 089665842579
🌐 Web                 : dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram       : bit.ly/ittibarasul1
🇫 Fanspage        : fb.me/ittibarasul1

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Posting Komentar untuk "Jalan Golongan Yang Selamat (Bagian 4 "