Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dampak-Dampak Lockdown Bagi Sebagian Kita Yang Ngaji




Oleh Ustadz Abu Abd rahman bin Muhammad Suud Al-Atsary hafidzhahullah

Kehidupan individu telah menyerang hati-hati manusia, tidak hanya orang umum, sebagian besar orang ngaji pun terdampak.

Kita tidak sedang membahas virus-virus dunia, namun kita sedang membahas virus-virus hati kita sebagai orang ngaji, ngaji salaf. Urusan semakin gelap, kondisi semakin genting dan pazal-pazel hati semakin semburat.

Insya Allah kami akan tulis pada tulisan khusus berjudul "futur", insya Allah.

Bukan sekedar memberat pemerintah, dan menyibukkan orang awam dari pembahasan virus ini, atau tertutupnya pintu-pintu nafkah, karena mengharuskan kita hidup di rumah (???). Dan berhenti ngaji (ngajinya saja yang libur, berlibur tetap, dan berlibur banyak maknanya, intinya "nyenengke ati")

Lihatlah diri kita masing-masing, apa dampak nyata dari wabah hari ini di hati-hati kita, sebagian orang terbuka topeng dan juga make-up nya.

Sudah berapa jauh kita dari Kitabullah, selama beberapa hari ini ?

Sudah sejauh mana kitab, buku, dan pena yang biasa kita gunakan menulis dan membaca pelajaran, kita pegang, atau berjamur di tas-tas kita ?

Semakin banyak mana mencash HP dari hari biasa ? Atau bahkan HP tidak terlepas dari listrik ?

Sebuah sindiran, bagi hati yang mulai sakit !!

Sudah sejauh mana telinga mulai akrab lagi dengan dentuman musik dan lagu ?

Sejaub mana rasa kangen ke kajian, dan duduk bersama orang-orang senasib ? Atau, sudah luntur semangat ingin gabung di kajian lagi.

Gunung istiqamah dan semangat itu telah mulai luntur, sebagaimana garam yang terciprati air.

Boleh jadi, kita sebentar lagi lupa apa itu bahasa Indonesianya ta'lim atau ngaji.

Sudah sejauh mana kehidupan yang individu selama ini, atau malah tambah parah individulisnya ? Atau kita menyapa saudara kita, dan bertemu saudara kita di rumahnya saat taziah, atau saat dia terkubur di kuburan.

Atau mereka yang menjenguk kita, saat kita sudah di dalam kubur ? Dan bertaziah kerumah kita saat mendengar info kita mati, dan itu pun mungkin sudah berbulan-bulan.

Sebuah nasihat, kadang di protes sebagai sebuah "keras dan menyindir". Sedang kita tidak pernah bangun dari keindividuan dan ego kita, dan belum tentu juga dengan sindiran keras kita bangun untuk kesadaran.

________
Bada isya, Sidoarjo. Oleh yang butuh dan mengharapkan ampunan Rabb-Nya.

🔰 Manhaj_salaf1

•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•

Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

📮 Telegram: http://t.me/Manhaj_salaf1
🎥 Youtube: http://youtube.com/ittibarasul1
📱 Group WhatsApp: wa.me/62895383230460
📧 Twitter: http://twitter.com/ittibarasul1
🌐 Web: dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram: http://Instagram.com/ittibarasul1
🇫 Facebook: http://fb.me/ittibarasul1

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Posting Komentar untuk "Dampak-Dampak Lockdown Bagi Sebagian Kita Yang Ngaji"