Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kapan Waktu Membaca Qunut Witir ?




Oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullah

Masalah qunut witir, maka Ulama terbelah menjadi 4 pendapat. Namun pendapat yang ana anggap terkuat adalah dibolehkan qunut witir di sepanjang waktu, termasuk dibolehkannya qunut witir dari awal Ramadhan sekalipun.

Pendapat ini merupakan pendapat dari Madzhab Hanafiyyah dalam Fathul Qadir, karya Ibnul Hammam I:428. Salah satu sisi pendapat Syafi'iyyah dalam Al-Majmu IV:15. Hanabilah dalam Al-Mughni II:111, Ini juga pendapat dari sebagian Ulama salaf, seperti Ibnu Mas'ud radhiallahu 'anhu, Sufyan Ats-Tsauri, Ibnul Mubarak, Ishaq, dan amalan penduduk negdri Kufah -rahimahumullah- dalam Sunan Tirmidzi II:328, juga pendapat dari Ibrahim dan Al-Hasan rahimahumallah dalam Al-Mughni II:111. An-Nakha'i dan Ibnu Tsaur rahimahullah dalam Al-Majmu IV:24.

Pendapat ini juga didukung oleh sejumlah Ulama muta’akhirin kenamaan, semisal Ibnu Hazm dalam Al-Muhalla III:54, Syaikh bin Baaz dalam Majmu’ Fatawa Syaikh bin Baaz XXX:32, Syaikh Al-Utsaimin dalam Majmu’ Fatawaa Syaikh Al-Utsaimin XXIV:176, dan Syaikh Al-Albani -rahimahumullah- dalam Ashlu Shifati Shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam III:969.

Diantara dalil terkuat yang menunjukkan qunut witir boleh dilakukan kapanpun sepanjang waktu saat melakukan witir, baik di luar Ramadhan maupun ketika Ramadhan, dan juga termasuk di dalamnya dari awal Ramadhan, bukan hanya di pertengahan akhir Ramadhan saja adalah dari Hasan bin Ali radhiallahu ‘anhuma mengisahkan:

عَلَّمني رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم كلماتٍ أقولهنَّ في قُنوتِ الوِترِ: اللهمَّ اهْدِني فيمَن هدَيْت، وعافِني فيمَن عافَيْت، وتولَّني فيمَن تولَّيْت، وباركْ لي فيما أَعطَيْت، وقِني شَرَّ ما قَضَيْت، فإنَّك تَقْضِي ولا يُقْضَى عليك، وإنَّه لا يَذلُّ مَن والَيْت، تباركتَ ربَّنا وتَعالَيْت

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajariku beberapa kalimat yang saya ucapkan dalam shalat witir, yaitu, "Allahummahdiini fiiman hadait, wa’aafini fiiman ‘afait, watawallanii fiiman tawallait, wabaarik lii fiima a’thait, waqinii syarrama qadlait, fainnaka taqdhi walaa yuqdho ‘alaik, wainnahu laa yadzillu man waalait, tabaarakta rabbana wata’aalait". (Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan berilah aku keselamatan di antara orang-orang yang telah Engkau beri keselamatan, uruslah diriku di antara orang-orang yang telah Engkau urus, berkahilah untukku apa yang telah Engkau berikan kepadaku, lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkau Yang memutuskan dan tidak diputuskan kepadaku, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong. Engkau Maha Suci dan Maha Tinggi)"._ [HR. Tirmidzi 464, Abu Daud 142, Nasai 1745. Kata An-Nawawi rahimahullah dalam Al-Khulashah I:455, Shahih. Kata Syaikh Muqbil rahimahullah dalam As-Shahihul Musnad 319, Shahih. Kata Al-Albani rahimahullah dalam Takhrij Misykatul Mashabih 1226, Shahih]

Sisi Pendalilan Hadits Di Atas

Pada hadits di atas, Al-Hasan bin ‘Ali radhiallahu ‘anhuma menceritakan tentang kalimat yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat witir. Ini sifatnya umum, berlaku baik witir di luar Ramadhan maupun ketika Ramadhan, dan berlaku di setiap waktu termasuk dari mulai awal Ramadhan.

Hal ini sebagaimana dikatakan Syaikh bin Baaz rahimahullah: "Tidak masalah mengenai hal ini. Doa qunut (witir) adalah sesuatu yang disunnahkan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun telah biasa membaca qunut tersebut, beliau juga pernah mengajari (cucunya) Al-Hasan radhiallahu ‘anhu beberapa kalimat qunut yang digunakan untuk shalat witir, ini termasuk hal yang disunnahkan. Bila engkau membaca qunut witir tersebut setiap malam, maka hal ini tidak mengapa, sebaliknya bila terkadang engkau meninggalkannya di sesekali waktu dengan tujuan agar orang tidak menyangkanya sebagai perkara yang wajib, maka ini pun tidak mengapa.

Bila imam meninggalkan membaca doa qunut suatu waktu dengan tujuan untuk mengajarkan manusia bahwa hal ini tidak wajib, maka itu juga tidak mengapa. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kala mengajarkan doa qunut pada cucunya Al-Hasan radhiallahu ‘anhu, maka beliau tidak mengatakan padanya, “Bacalah doa qunut ini hanya pada sebagian waktu saja". Ini menunjukkan bahwa membaca qunut witir terus menerus adalah perkara yang diperbolehkan". (Fatawa Nur ‘ala Darb li Syaikh Bin Baaz II:1062)

Hanya saja terkadang akan lebih utama jika tidak selalu melakukan qunut di setiap witir, dikarenakan Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam pun tidak selalu di setiap witirnya melakukan qunut. Hal ini juga bertujuan agar jangan sampai orang awam menyangka qunut witir itu wajib -sebagaimana dikatakan Syaikh bin Baaz rahimahullah di atas-.

Bagaimana dengan qunut witir yang dimulai dari pertengahan akhir Ramadhan ?

Sebagian Salaf -pada bulan Ramadhan- ada yang melakukan qunut witir mulai dari pertengahan akhir Ramadhan. Hal ini diantaranya dilakukan oleh Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma. (Al Mushanaf Ibnu Anbi Syaibah II:98, dengan sanad yang Shahih). Juga dilakukan oleh ‘Ali dan Ubay bin Ka’ab radhiallahu ‘anhuma.  (Al-Mughni I:820)

Karena itu Imam Ahmad rahimahullah, walau beliau membolehkan qunut witir kapanpun, termasuk qunut witir di keseluruhan bulan Ramadhan, tetapi saat ditanya, "Pendapat mana yang Anda pilih dalam masalah ini ?" Beliau menjawab:

أما أنا فلا أقنت إلا في النصف الباقي

"Adapun saya (pribadi) tidaklah melakukan qunut (witir di bulan Ramadhan -pent), kecuali mulai dari pertengahan akhir Ramadhan". (Masaa’il Ahmad, karya Abu dawud 66)

Maka hal ini juga boleh.
Mengapa ? Karena sebagaimana difatwakan Syaikh bin Baaz rahimahullah di atas, bahwa pada dasarnya qunut witir ini disukai dilakukan kapanpun semau kita. Terkadang kita juga boleh meninggalkannya. Dengan demikian andaipun orang melakukan qunut witir mulainya dari pertengahan akhir Ramadhan, maka itu juga boleh, teristimewa hal ini juga dilakukan para Salaf sebagaimana yang telah di sebutkan di atas.

Dengan dasar ini maka Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:

فَإِنْ قَنَتَ فِي جَمِيعِ الشَّهْرِ فَقَدْ أَحْسَنَ وَإِنْ قَنَتَ فِي النِّصْفِ الْأَخِيرِ فَقَدْ أَحْسَنَ وَإِنْ لَمْ يَقْنُتْ بِحَالِ فَقَدْ أَحْسَنَ

"Bila ia membaca qunut witir pada keseluruhan bulan Ramadhan, maka itu sangat baik. Dan andaipun ia hanya qunut dimulai dari pertengahan Ramadhan, maka ini juga amat baik. Bahkan jika pun tidak qunut witir sama sekali selama Ramadhan itu juga baik". (Majmu’ Fatawa XXII:271)

Kesimpulannya, qunut witir hukumnya sunnah, dan qunut witir disukai dilakukan kapanpun. Untuk bulan Ramadhan, boleh dan disukai pula qunut witir dari mulai awal Ramadhan sampai selesai. Andaipun ada yang qunut witir khususnya di bulan Ramadhan dimulai dari pertengahan akhir Ramadhan, maka itu juga boleh, bahkan andaipun tidak melakukan doa qunut saat witir, maka itu juga boleh.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

🔰 Manhaj_salaf1

•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•

Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

📮 Telegram: http://t.me/Manhaj_salaf1
🎥 Youtube: http://youtube.com/ittibarasul1
📱 Group WhatsApp: wa.me/62895383230460
📧 Twitter: http://twitter.com/ittibarasul1
🌐 Web: dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram: http://Instagram.com/ittibarasul1
🇫 Facebook: http://fb.me/ittibarasul1

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Posting Komentar untuk "Kapan Waktu Membaca Qunut Witir ?"