Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Adab Menjeguk Orang Sakit

 




Oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullah

1) Niatkan Ikhlas Karena Allah.

Allah Ta'ala berfirman:

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

"Katakanlah, sesungguhnya shalatku, sembelihanku, kehidupanku dan matiku hanyalah untuk Allah Rabb semesta alam". (QS. Al-An'am: 162)

Dan Firman-Nya:

فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

"Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Rabbnya". (QS. Al-Kahfi: 110)

Dan Firman-Nya:

وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ

"Dan sipakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan ?". (QS. An-Nisa’: 125)

2) Berharaplah Mendapatkan Pahala Dari-Nya Semata.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ عَادَ مَرِيْضاً أَوْ زَارَ أَخاً لَهُ فِي اللهِ أَيْ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ نَادَاهُ مُنَادٍ بِأَنْ طِبْتَ وَطَابَ مَمْشَاكَ وَتَبَوَّأْتَ مِنَ الْجَنَّةِ مَنْزِلاً 

"Barangsiapa mengunjungi orang yang sakit atau mengunjungi saudaranya karena Allah, maka akan ada yang menyeru kepadanya, engkau telah berbuat baik, langkah kakimu juga baik, serta akan engkau tempati rumah di Surga". [HR. At-Tirmidzi no.2008. Kata Al-Albani rahimahullah dalam Misykaatul Mashaabih 5015]

3) Hiburlah Hatinya Yang Sakit Agar Menjadi Tenang.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

أفضلُ الأعمالِ أن تُدْخِلَ على أخيكَ المؤمنِ سُروراً أو تقضيَ عنهُ دَيناً ، أو تُطْعِمَهُ خُبزاً

"Sebaik-baik amal shalih adalah agar engkau memasukkan kegembiraan kepada saudaramu yang beriman, atau melunasi hutangnya, atau memberikan baginya roti". [HR. Baihaqi dalam Syu'abul Iman no.7678. Kata Al-Albani rahimahullah dalam shahihul Jami’ 1096, shahih]

4) Beri Bantuan Atau Bawakan Makanan Kesukaannya.

Dalilnya hadits di atas, yakni seperti membayarkan hutang dia atau biaya pengobatan membawakan roti, dan sebagainya.

5) Berdoa Kesembuhan Bagi Yang Sakit.

Hal ini berdasarkan apa yang disampaikan Anas radhiallahu 'anhu:

أنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم كان إذا دخَلَ على المريضِ قال:

"Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika menemui orang yang sakit, maka beliau mengucapkan doa: 

أذْهِبِ الباسَ، ربَّ الناسِ، اشْفِ أنت الشافي، لا شافيَ إلَّا أنت، اشْفِ شِفاءً لا يُغادِرُ سَقَمًا

"Ya Allah, Rabb seluruh manusia, hilangkanlah penyakit ini. Sembuhkanlah, Engkau adalah Dzat yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada obat (yang menyembuhkan) kecuali obatmu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit". [HR. no.5742]

Atau seperti terdapat pada hadits berikut:

إِذَا دَخَلَ عَلَى مَنْ يَعُوْدُ قَالَ: لاَ بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ الله

"Apabila beliau mengunjungi orang yang sakit, beliau berkata: "Laa ba'sa thohuurun insyaa Allah (tidak mengapa semoga sakitmu ini membuat dosamu bersih, insya Allah)". [HSR. Bukhari no.5656]

6) Ajarkan Agar Orang Yang Sakit Meruqyah Dirinya Dengan Ruqyah Syar'iyyah.

Saat menjenguk Shahabatnya yang sedang sakit yang bernama Utsman bin Abdil Ash radhiallahu 'anhu, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadanya:

ضع يدَك على الذي تألَّم من جسدِك ، و قُلْ : بسم اللهِ ثلاثًا، وقل: سبعَ مراتٍ أعوذُ باللهِ و قُدرتِه من شرِّ ما أَجِدُ و أُحاذِرُ

"Letakkan tanganmu dibagian tubuh yang sakit, lalu ucapkanlah, "Bismillah tiga kali, lalu ucapkan sebanyak tujuh kali, A’udzu billahi wa qudrootihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir (Aku memohon perlindungan kepada Allah dengan kemuliaan dan kekuasaannya dari segala keburukan yang kudapatkan dan kukhawatirkan)". [HSR. Muslim no.2202]

7) Memberi Semangat Agar Lebih Tabah, Terutama Yang Terkait Dengan Keutamaan Sabar Saat Ditimpa Mushibah.

Misal dengan menyampaikan hadits:

مَا يَزَالُ الْبَلاَءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي جَسَدِهِ وَمَالِهِ وَوَلَدِهِ حَتَّى يَلْقَى اللهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيْئَةٌ

"Cobaan akan selalu menimpa seorang mukmin dan mukminah, baik pada dirinya, pada anaknya maupun pada hartanya, sehingga ia bertemu dengan Allah tanpa dosa sedikitpun". [HR. Turmudzi no.2399. Kata Al-Albani rahimahullah dalam shahih At-Targhib no.3414, hasan shahih]

Atau hadits:

مَا مِنْ شَيْءٍ يُصِيْبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ نَصَبٍ، وَلاَ حَزَنٍ، وَلاَ وَصَبٍ، حَتَّى الْهَمُّ يُهِمُّهُ؛ إِلاَّ يُكَفِّرُ اللهُ بِهِ عَنْهُ سِيِّئَاتِه

"Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau sesuatu hal yang lebih berat dari itu melainkan diangkat derajatnya dan dihapuskan dosanya karenanya". [HR. Muslim no.2572]

8) Tetap Berdakwah Pada Yang Sakit Terutama Yang Terkait Dengan Kehidupan Akhirat Dan Pertanggungjawaban Manusia Di Akhirat.

Semisal dengan meningatkan untuk memperbanyak taubat dan istighfar, mengingatkan masalah hutang piutang dan sebagainya, mengingatkan untuk membuat surat wasiat jika hendak ada yang diwasiatkan dan sebagainya.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

فَوَاللَّهِ لَأَنْ يُهْدَى بكَ رَجُلٌ واحِدٌ خَيْرٌ لكَ مِن حُمْرِ النَّعَمِ

"Demi Allah, sekiranya Allah memberi petunjuk kepada satu orang melalui perantaraanmu itu lebih baik daripada seekor unta merah". [HSR. Bukhari no.2942]

Jika mendakwahi orang yang masih sehat saja diharuskan, apa lagi berdakwah kepada orang yang sakit, terlebih jika nampak sakitnya sudah berat yang bisa menghantarkan pada kematian.

9) Orang Yang Menjenguk Berdoa Untuk Dirinya Sendiri Dengan Doa Dibawah.

Namun, doa ini jangan sampai terdengar oleh orang yang sakit, sebab bilisa menyinggung orang yang sakit,

من رأى مبتلًى فقالَ الحمدُ للَّهِ الَّذي عافاني ممَّا ابتلاَكَ بِهِ وفضَّلني على كثيرٍ ممَّن خلقَ تفضيلاً لم يصبْهُ ذلِكَ البلاءُ

"Barangsiapa yang melihat orang yang sedang tertimpa cobaan, lalu mengucapkan kalimat:

الحمدُ للَّهِ الَّذي عافاني ممَّا ابتلاَكَ بِهِ وفضَّلني على كثيرٍ ممَّن خلقَ تفضيلاً

(Segala puji bagi Allah Yang menyelamatkan aku dari musibah yang Allah timpakan kepadamu. Dan Allah telah memberikan kemuliaan kepadaku melebihi orang banyak). Maka, ia tidak akan tertimpa bala semacam itu". [HR. Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani rahimahullah dalam shahih At-Turmudzi no.3432]

10) Jangan Memaksa Orang Yang Sedang Sakit Untuk Makan Atau Minum.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لَا تُكْرِهُوا مَرْضَاكُمْ عَلَى الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ فَإِنَّ اللَّهَ يُطْعِمُهُمْ وَيَسْقِيهِمْ

"Janganlah kalian paksa orang-orang sakit diantara kalian untuk makan dan minum. Sesungguhnya Allah telah memberi mereka makan dan minum". [HR. Turmudzi no.2040. Kata Al-Albani rahimahullah dalam Shahihul Jaami 7439, shahih]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

_______
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

Group WhatsApp: wa.me/6289665842579

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.


Posting Komentar untuk "Adab Menjeguk Orang Sakit"