Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tidak Boleh Men-Screenshot Percakapan

 


س: ما نصيحتكم لمن يصور المحادثات الشخصية بينه وبين أخيه ثم يرسله؟

Pertanyaan: “Apa nasihat Anda kepada orang yang menscreenshot percakapan antara dirinya dan saudaranya kemudian mengirimkannya (kepada orang lain)?”

ج: هذا من الخيانة! أن يتحدث الإنسان مع أخيه بالهاتف بهذه الوسائل الواتساب آب ثم ينشرها بين الناس. فهذا من الخيانة إلا بإذنه. إذا كان الإنسان إذا حدث أخاه فالتفت فهي أمانة فكيف بما علم عند الناس أنها أمانة. من الخيانة سواء في خير أو شر أن يصور الانسان محادثه بينه وبين اخيه ثم ينشرها بدون اذنه هذه خيانة ولا تجوز، ويجب على الناس أن ينتهوا عنها

Jawaban: “Ini merupakan perbuatan khianat! Ketika seseorang melakukan percakapan dengan saudaranya dengan HP/WA lalu (men-screenshot dan) menyebarkan percakapan tersebut kepada orang lain maka ia telah melakukan pengkhianatan, kecuali apabila ia telah meminta izin. Sama saja baik pada perkara yang baik maupun perkara yang buruk, keduanya tetap merupakan tindakan pengkhianatan. Perbuatan ini tidak diperbolehkan dan orang-orang wajib berhenti dari tindakan semacam ini!”

👤 Syaikh Prof. Dr. Sulaiman bin Salimullah Ar-Ruhaily hafidzhahullahu Ta'ala
_______
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

Group WhatsApp: wa.me/6289665842579

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Posting Komentar untuk "Tidak Boleh Men-Screenshot Percakapan"