Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Untukmu Para Pendengki Dakwah Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab rahimahullah (Bagian 3)






Oleh Ustadz Berik Said Hafizhahullah

Fitnah Keempat, Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab rahimahullah dan Wahabiyyun mengkafirkan dan mudah mengkafirkan orang yang diluar kelompoknya.

Mari kita simak apa pernyataan Syaikh rahimahullah atas sekte Khawarij, yakni sekte yang bermudah-mudah mengkafirkan kaum muslim hanya karena dosa yang dilakukan.

Syaikh Muhammd bin Abdul Wahhab rahimahullah berkata:

أن الخوارج يكفرون من زنى أو من سرق أو سفك الدم بل كل كبيرة إذا فعلها المسلم كفر وأما أهل السنة فمذهبهم أن المسلم لا يكفر إلا بالشرك ونحن ما كفرنا الطواغيت وأتباعهم إلا بالشرك

"Sesungguhnya Khawarij mengkafirkan orang yang berzina, atau mencuri, atau menumpahkan darah. Bahkan setiap dosa besar bila dilakukan seorang muslim maka ia menjadi kafir. Sementara menurut madzhab Ahlus Sunnah menetapkan bahwa seorang muslim tidaklah dikafirkan kecuali akibat syirik (akbar). Dan kami tidaklah mengkafirkan para Thoghut dan pengikut mereka kecuali karena syirik (akbar)." (Ar Rosaa’il as Syakhshiyyah hal 233)

Bahkan Syaikh rahimahullah berpendapat: "Bilapun ada person tertentu yang mengucapkan kalimat kekufuran, tak boleh langsung dikafirkan sampai telah ditegakkan hujjah kepadanya."

Perhatikan ucapan beliau berikut:

إذا قال قولاً يكون القول به كفراً، فيقال من قال بهذا القول فهو كافر، ولكن الشخص المعين إذا قال ذلك، لا يحكم بكفره حتى تقوم عليه الحجة

"Bila seseorang mengucapkan suatu ucapan yang ucapannya itu adalah kekufuran. Dan (misalnya) dikatakan (oleh para ulama -pent) bahwa, barangsiapa yang mengucapkan ucapan itu adalah kafir. Walau demikian, bagi person tertentu yang mengucapkan kalimat tersebut  Ia tidak serta merta dikafirkan sehingga hujjah telah ditegakkan/disampaikan dulu kepadanya." (Ad Duror as Saniyyah VIII:244)

Lebih dari itu bahkan terhadap orang awam yang melakukan syirkul akbar seperti meminta kepada kuburan, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah tidak serta merta mengkafirkannya jika belum ada yang memberikan nasehat kepadanya.

Perhatikan perkataan beliau berikut:

وإذا كنا لا نكفر من عبد الصنم الذي على قبر عبد القادر، والصنم الذي على قبر أحمد البدوي، وأمثالهما، لأجل جهلهم، وعدم من ينبههم، فكيف نكفر من لم يشرك بالله

"Bila kami tidak (secara serta merta) mengkafirkan orang yang mengibadahi patung yang berada di atas kuburan 'Abdul Qodir. Dan (kami juga tidak secara serta merta mengkafirkan orang yang mengibadahi patung yang berada di atas kuburan Syaikh) Ahmad Badawi dan juga (patung lainnya yang biasa dikeramatkan orang dikuburan) selain mereka berdua, karena mereka tidak tahu/jahil dan belum ada yang memberikan nasehat/peringatan kepada mereka. Maka bagaimana mungkin kami akan mengkafirkan mereka yang tidak berbuat musyrik kepada Allah." (Fatawa wa Masaa’il halaman 11)

Karena itu pada akhirnya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah menyatakan kepada orang yang biasa memfitnah bahwa beliau suka mengkafirkan secara umum orang yang tak sefaham dengannya, maka beliau menegaskan:

وأما القول إنا نكفر بالعموم فذلك من بهتان الأعداء الذين يصدون به عن هذا الدين ونقول سبحانك هذا بهتان عظيم

"Adapun pernyataan yang menyatakan bahwasanya kami (bermudah-mudahan) dalam mengkafirkan secara umum (kaum muslimin diluar yang tak sependapat dengan beliau). Maka itu adalah dusta/fitnah yang dihembuskan oleh musuh-musuh kami dalam rangka memalingkan manusia (orang awam) dari agama ini. Dan kami hanya bisa mengatakan: “Maha Suci Engkau (Ya Allah) ini adalah dusta yang besar". (Ar Rosaail as Syakhshiyyah XV:101)

Ana -Berik Said- menegaskan:
Sekarang wahai para ahli fitnah, bawa sepotong saja bukti ucapan sampah kalian yang menuduh beliau atau para pengikutnya sebagai bermudah-mudahan dalam mengkafirkan orang yang tak sejalan dengan beliau. Sepotong pun terlalu banyak, cukup seperempat saja.

Jika kalian tak mampu membawakan validitas bukti tuduhan kalian, maka adalah pantas kalau kalian digelari sebagai tukang fitnah kelas kakap. Bukankah penuduh harus membawa bukti tuduhannya. Jangan asal kutip tanpa reverensi aslinya.

Sementara kalian sendiri sebenarnya paling exstrem dan paling gampang menuduh orang yang tak sefaham dengan kalian sebagai penentang ijma ulama, wahabi sesat, tukang memecah belah. Dan bahkan tak sedikit kalian mengkafirkan apa yang kalian sebut sebagai ajaran Wahabi.

Jangan buruk muka cermin yang di pecah. Demi Allah, zhalim segala tindakan kalian ini.

Kami ingatkan akan firman Allah berikut:

وَالَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ  بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوْا فَقَدِ احْتَمَلُوْا بُهْتَانًا وَّاِثْمًا مُّبِيْنًا

"Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata." (QS. Al Ahzaab: 58)

Maka berhentilah dari hoax murahan ini. Semoga Allah mengampuni kalian.

In Syaa Allah Bersambung..

Walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin, wa shallallahu ‘alaa Muhammadin.

🔰 @Manhaj_salaf1

•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•

Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

📮 Telegram     : http://t.me/Manhaj_salaf1
📱 Whatshapp  : 089665842579
🌐 Web              : dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram    : bit.ly/ittibarasul1
🇫 Fanspage      : fb.me/ittibarasul1

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Posting Komentar untuk "Untukmu Para Pendengki Dakwah Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab rahimahullah (Bagian 3)"