Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Beginikah Posisi Kita Dihadapan Kedua Orang Tua Kita






Oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullah

Orang Tuamu...
Dialah selama ini orang yang paling ikhlas membesarkan kita
Dialah orang selama ini mempertarukan segalanya
Bahkan dengan darah dan nyawa

Saat kau masih dalam kandungan
Panas dan perih tak pernah dihiraukan
Ia jaga dirimu dengan penuh perasaan
Tanpa sedikitpun mengharapkan bayaran

Saat kau hendak dilahirkan
Mereka benar-benar tertekan perasaan, karena satu harapan, semoga lahir selamat buah hati idaman

Saat kau terlahir nyata
Puji syukur alhamdulillah diucapkannya
Air matanya menetes tanpa disadarinya
Karena rasa bahagia yang tak terkira

Kini hari-harinya hanya dihabiskan untuk mengurus sang bayi dambaan
Keluh kesak tak pernah terucapkan, dengan ikhlas ia lakukan

Ibumu....
Saat malam hari
Saat orang tidur asyik sekali
ia justru setia terus menatapmu sepanjang hari agar tak ada seekor nyamuk pun yang menyakiti

Makanpun ia tinggalkan
Saat mendengar tangisan sang buah hati kesayangan

Ayahmu...
Teriknya panas matahari sama sekali tak ia hiraukan
Dinginnya malam tak ia pedulikan
Dengan satu tujuan, buah hatinya hidup dalam kebahagiaan

Kini, setelah kita tumbuh dewasa
Kita mulia berulah
Kita mulai merasa orang tua kita seakan rongsokan besi tua, yang bisa-bisa kita hancurkan sesukanya

Dirmu merasa lebih perkasa
Kau mulai berani berkata kasar padanya
Bahkan kau semakin kurang ajar padanya

Kita merasa lebih berpendidikan?
Kita merasa lebih tahu arti kehidupan?
Atau orang tua kita anggap hanya rongsokan
Yang tangisnya tak lagi kita pedulikan ?

Kalau sampai ini terjadi
Alangkah durjananya kita ini
Alangkah durhakanya kita ini
Alangkah celakanya kita ini

Demi Allah
Apa kita menyangka telah membalas budi segala kebaikan kedua orang tua yang begitu tulus hati
Malulah... Malulah.... Malulah...

Lupakah kita keridhoan Allah bergantung kepada keridhoan orang tua?
Lupakah musjabnya doa mereka?
Atau kita ini sebenarnya sedang menantang Allah Yang Maha Perkasa
Agar segera menurunkan adzab-Nya ?

Takutlah.... Takutlah.... Takutlah kepada-Nya....

Wallahi
Jangan kita kira kejahatan kita kepada orang tua akan dibiarkanNya begitu saja....

Wallahi, Kalau Dia kehendaki
Saat ini, bisa Allah hancurkan kita sampai mati, akibat hati kedua orang kita yang tersakiti

Kalau sudah demikian
Jangan lagi kita harapkan
Kedamaian hidup akan didapatkan, "kutukan" orang tua efektif berjalan.

Maka aku nasehatkan
Siapapun kita dan kalian
Segeralah peluk cium orang tua kalian.

Mintalah maaf dan keridhoan
Ciumlah tangan mereka dengan penuh keiikhlasan sebelum datang adzab Tuhanmu yang sangat menyakitkan.

Segera katakan dengan penuh ikhlas diri pada kedua orang tuamu yang yang sering kau sakiti

Wahai Abah Ummi, maafkanlah kedurjanaan anakmu ini, maafkan bila selama kni anakmu belum bisa membalas budi, bahkan masih sering membuat sakit hati.

Sungguh aku takut kepada Rabbi.
Sekiranya engkau tak memaafkan kedurhakaan kami, maka murka Tuhan segera menimpa kami dan saat itulah penyesalan tiada lagi berarti.
Maafkan segala kekhilafanku wahai Ummi dan Abi.
Ampunkan dosaku yaa Ilaahi Rabbi. Aamiin.

Walhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin, wa shallallahu 'alaa Muhammdin.

🔰 @Manhaj_salaf1

•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•

Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

📮 Telegram     : http://t.me/Manhaj_salaf1
📱 Whatshapp  : 089665842579
🌐 Web              : dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram    : bit.ly/ittibarasul1
🇫 Fanspage      : fb.me/ittibarasul1

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Posting Komentar untuk "Beginikah Posisi Kita Dihadapan Kedua Orang Tua Kita "