Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jangan Cabut Ketaatan Meskipun Penguasamu Zalim



Oleh Ustadz Abu Abd rahman bin Muhammad Suud Al Atsary hafidzhahullah

Semenjak berakhirnya masa Kolonialisme kafir Barat, bisa dikatakan kaum muslimin tercabik-cabik, baik negeri mereka, kesatuan mereka, dan kekayaan mereka. Bahkan aqidah mereka, mereka mengambil aqidah yang cenderung kepada Sufi dan Liberal atau mengambil sikap ekstrim Khawarij, setelah melalui masa penjajahan yang panjang. Serta tidak bersatunya kalimat mereka di atas aqidah yang lurus dan manhaj yang selamat. Nyaris kaum muslimin seakan anak ayam yang kehilangan induk.

Tidak ada seorang yang berkuasa, menggunakan kekuasaannya untuk membela Islam dan kaum muslimin, kecuali orang-orang yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ditambah lagi, sebagian pemuda yang memiliki semangat dalam masa-masa hijrah, dan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri, melihat sebagian pemimpin tidak menjalankan syariat Allah Subhanahu wa Ta'ala dan cenderung memusuhinya, dan hidup hedonis.

Sebagian mereka mengambil sikap tanpa bimbingan Ulama dan cenderung bersikap berlebihan. Tentunya hal ini perlu disikapi para Ulama, dengan baik, tidak hanya menyalahkan satu sisi, baik dari sisi pemerintah yang wajib mereka menjadi media nasehat, amar ma'ruf dan nahi munkar, serta tentunya, nasehat kepada pemerintah tidak perlu disampaikan pada halayak umum.

Dan juga, mereka wajib memberi bimbingan kepada para pemuda yang memiliki semangat beragama, yang biasanya para pemuda dengan sifat-sifatnya, enggan melihat kezaliman dan kemunkaran yang dibiarkan dan dibela.

Di sini, kami menjelaskan tentang sikap kami, Ahlus Sunnah wal Jama'ah kepada pemerintah. Dan nasehat umum kepada kita semua, rakyat dan sikapnya kepada pemerintah. Selebihnya lihat tulisan saya, Syarah Aqidah Washitiyah.

Bahwa kami bersikap sebagaimana bimbingan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menasehatkan:

أو صيكم بتقوى ألله ، و السمع و الطاعة ، و إن تأمر عليك عبد.

"Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, mendengar dan taat, meskipun yang memerintah kalian adalah budak". [HR. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud].

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan akan munculnya pemimpin-pemimpin zalim, mementingkan dirinya sendiri, yang cenderung memusuhi Islam, tidak ada pembelaan kepada Islam dan kaum muslimin.

يكون بعدي أئمة لا يهدون بهدي و لا يستنون بسنتي ، و سيقوم فيهم رجال قلوبهم قلوب الشياطين في جثمان إنس ، قلت ، كيف أصنع يا رسول الله صلى الله عليه وسلم إن أدركت ذلك ؟، قال تسمع و تطيع ، و إن ضرب ظهرك و اخد مالك ، فاسمع و اطع.

"Akan muncul setelahku, pemimpin yang tidak mengambil petunjuk dengan petunjukku, dan mengambil sunnah bukan dengan sunnahku. Dan akan tegak orang yang memimpin di antara mereka yang hatinya seperti hati setan dalam badan manusia. Lalu aku (Hudzaifah) berkata, bagaimana yang akan aku perbuat, bila ku dapati wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kondisi semacam itu? Beliau bersabda: "Dengar dan taatlah, meskipun dipukul punggungmu dan diambil hartamu dengan zalim, dengar dan taatlah". [HR. Muslim].

Wahai kaum muslimin, hendaknya engkau taat, tidak mencabut ketaatan kepada pemimpin, selama kezaliman penguasa itu dalam hal dunia. Seperti ketika mereka mengambil hak dan hartamu.

Seorang Salafi, tidak akan mempermasalahkan sulitnya dunia, naiknya harga, dan kesulitan kesulitan lainnya. Bahkan mereka terdepan bila diminta penguasanya membantu dalam ekonomi dan bila diseru untuk berjihad. Sekali lagi, hendaknya kita semua, bagaimanapun kezaliman yang kita lihat, jangan ambil sikap mencabut ketaatan selama mereka muslim dan shalat.

Inilah aqidah kita:

على المرء المسلم السمع و الطاعة ، فيما أحب و كره ، إلا أن  يؤمر بمعصية ، فإن أمر بمعصية فلا سمع و لا طاعة.

"Atas setiap orang Islam, untuk mendengar dan taat kepada pemerintah atas apa yang mereka sukai dan mereka benci dari mereka, kecuali bila diperintah dalam kemaksiatan, bila diperintah kepada maksiat maka tidak ada mendengar dan taat". [HR. Bukhari, Muslim].

Umpama pemerintahmu melarang engkau menerapkan sunnah, melepas cadarmu, padahal engkau meyakinkan cadar itu wajib, atau melarangmu shalat, dan menunjukkan keistiqomahan. Maka cukup, engkau tidak taat dalam hal itu. Namun jangan sekali-kali engkau angkat ketaatan darinya, dan mengambil jalan yang tidak syar'i dalam merubah satu kemunkaran kepada bentuk kemunkaran lain yang lebih buruk.

Serta, sertakan untuk mereka, pemerintah dalam doa-doamu, agar Allah memperbaiki mereka dan memberi hidayah kepada mereka.

Semoga dengan ketaatanmu pada pemerintah, baik kondisi senang atau yang tidak disenangi, dalam rangka ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya, Allah Subhanahu wa Ta'ala angkat musibah, kezaliman, dan ketidakadilan yang menimpa kaum muslimin. Tetap dijalur yang syar'i.

🔰 @Manhaj_salaf1

•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•

Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

📮 Telegram     : http://t.me/Manhaj_salaf1
📱 Whatshapp  : 089665842579
🌐 Web              : dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram    : bit.ly/ittibarasul1
🇫 Fanspage      : fb.me/ittibarasul1

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Posting Komentar untuk "Jangan Cabut Ketaatan Meskipun Penguasamu Zalim"