Cerminan
Oleh Ustadz Abu Abd rahman bin Muhammad Suud al Atsary hafidzhahullah
Agama adalah nasehat, dan namanya nasehat kepada siapapun wajib disampaikan. Boleh jadi rakyat, boleh jadi pemimpin, boleh jadi kita, dan pemberi nasehat itu sendiri.
Baik, bagi anda yang diamanahi imarah, kepemimpinan, atau sedang dan akan memimpin, camkanlah hadits Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam, dan letakkan di depan pandangan mata anda:
انكم ستحرصون على الإمارة ، و ستكون ندامة يوم القيامة
"Sungguh diantara kalian sangat hirsh (loba dan menginginkan) sebuah kepemimpinan, dan sungguh hal itu (suka pada jabatan dan kepemimpinan) akan menjadikan penyesalan pada hari kiamat". [HSR. Bukhari].
Penyesalan bila tidak bisa adil dan berbuat zalim, atau membela kezaliman, atau dengan jabatannya tidak digunakan sebagai wasilah untuk menolong agama Allah saat berkuasa.
Dengarlah juga wasiat Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam seputar penipuan:
من غش فليس مني
"Barangsiapa berbuat ghisy (menipu atau curang) maka dia bukan golongan kami".
Kata غش bermakna umum, baik dalam perdagangan, jual beli, aqad, atau muamalah lainnya.
Maka berhati-hatilah orang yang Allah Subhanahu wa Ta'ala berikan padanya penanggungan rakyat di bawah kekuasaannya, lalu ia berbuat curang dan menipu mereka.
Demikian juga sebagai rakyat. Engkau wajib taat pada pemimpinmu baik mereka orang shalih atau orang zalim, baik senang atau terpaksa, ridha atau marah, dalam perkara yang benar. Menutup aib pemimpin dan tidak mengumbar di depan umum. Memberi nasehat kepada mereka bila ada kesempatan, dan nasehat itu disampaikan tertutup di depannya, agar tidak jatuh wibawa pemimpin itu di depan rakyatnya. Dan juga engkau harus bersabar atas kezaliman mereka, mendoakan mereka agar mendapat hidayah sehingga kekuasaan mereka digunakan untuk membela islam dan kaum muslimin, bukan sebaliknya. Tidak mencabut ketaatan selama mereka muslim dan shalat.
Ketahuilah wahai muslimin, diangkatnya pemimpin zalim tidak lain karena dosa-dosa dan kezaliman rakyat itu sendiri, sebagaimana kaca, sebagian mereka adalah cerminan bagi sebagian lainnya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
و كذلك نولي بعض الظالمين بعضا بما كانوا يكسبون
"Dan demikianlah, kami kuasakan sebagian orang zalim itu pada sebagian yang lain untuk memimpin, disebabkan apa yang mereka perbuat (dari kezaliman)". (QS. Al An'am: 129).
Maka bila engkau merasa yang memimpin diri kalian adalah orang zalim, koreksilah diri kalian dan celalah ia sebelum mencela orang lain. Boleh jadi karena kezaliman kita, sudah lamanya kita jauh dari syariat Allah dan islam serta jauhnya kita dari aqidah dan manhaj yang benar.
Ketika itu terjadi wajib bagi kita semua kembali dan bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
__________________
Bada isya. Oleh yang butuh dan mengharap ampunan Rabbnya.
🔰 @Manhaj_salaf1
•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF
📮 Telegram : http://t.me/Manhaj_salaf1
📱 Whatshapp : 089665842579
🌐 Web : dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram : bit.ly/Akhwat_Sallafiyah
🇫 Fanspage : fb.me/DakwahManhajSalaf1
Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.
Posting Komentar untuk "Cerminan"
Berkomentarlah dengan bijak