Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rongga Hati




Oleh Ustadz Abu Abd rahman bin Muhammad Suud Al-Atsary hafidzhahullah

Dari Abu Hurairah radiallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لأن يمتلئ جوف أحدكم قيحا حتى يريه خير له من أن يمتلئ شعرا

"Bila saja di penuhi perut salah seorang kalian dengan nanah yang merusaknya, itu lebih baik daripada di penuhi dengan syair (yang melenakan)". [HR. Bukhari no.6155 dan Muslim no.2257]

Kata يريه bermakna mengerogoti sampai rusak/membusuk.

Imam Muhammad bin Abu Bakr bin Qoyyim (Imam Ibnu Qoyyim) rahimahullah berkata: "Sebuah bejana baru bisa diisi jika kosong dari lawan sesuatu tersebut, hukum ini berlaku untuk zat, benda, dan berlaku pula terkait keyakinan. Apabila hati seorang di penuhi oleh keyakinan dan rasa cinta pada yang batil, maka tidak tersisa ruang di dalamnya untuk perkara yang haq.

Bila lidah seorang terbiasa dengan sesuatu yang tidak bermanfaat, maka tidak akan mungkin berbicara tentang kebaikan. Bila tubuh telah di sibukkan dengan selain kepada ketaatan pada Allah, maka tidak mungkin tubuh itu bisa tunduk pada ketaatan.

Maka, hatipun demikian, bila telah mencintai, sibuk dengan keinginan, rindu dan larut pada selain Allah, pasti ia tidak mungkin sibuk dalam mencintai-Nya, menginginkan-Nya, dan merindukan pertemuan dengan-Nya, kecuali hati itu di kosongkan dari keterkaitan kepada selain-Nya.

Gerakan lidah tidak mungkin sibuk menyebut Allah, dan sibuk dalam melayani Allah, kecuali jika lidah dan anggota tubuh tersebut di kosongkan terlebih dulu dari menyebut dan menghamba pada selain-Nya.

Jika hati telah tersibukkan dengan makhluk, dan ilmu yang tidak bermanfaat, maka di pastikan tidak ada lagi ruang di dalamnya untuk Allah, termasuk mengenal nama, sifat, dan hukum-hukum-Nya.

Ada hikmah di balik semua itu, yaitu pengaruh dari penyimakan hati serupa dengan penerima telinga. Apabila *hati terbiasa menyimak perkataan yang tidak berkaitan dengan (firman) Allah*, niscaya ia tidak akan bisa mendengar dan memahami firman-Nya dengan baik. Sebagaimana hati cenderung cinta pada selain Allah, maka di dalamnya tidak akan ada kecenderungan pada-Nya.

Bila hati sudah terbisa berbicara (dengan) selain dzikir kepada Allah, maka hati itu akan membicarakan kebatinan, demikian (juga) yang terucap dari lisannya.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Bahwa perut manusia bisa di penuhi syair".

Artinya, anggota tubuh itu dapat juga di penuhi syubhat yang meragukan, tahayul, asumsi (khayalan) humor, berbagai lelucon, dan dongeng dongeng.

Apabila hati telah terpenuhi hal-hal tersebut (dari syair/musik, humor, tertawa, dan khayalan), kemudian datang berbagai kebaikan yang hendak menempatinya (yakni hati manusia yang sudah sibuk dengan selain dzikir, musik, dan kelalaian) berupa Al-Quran dan nasihat. Maka, semua hal (baik) itu akan tertolak dan tidak mendapat tempat, dan tidak di terima.

Akibatnya, seluruh pengajaran Al-Quran dan ilmu-ilmu itu akan melintas begitu saja dari hati (seorang) yang penuh keburukan itu, untuk mencari tempat (hati yang baik) yang lain.

Demikian anda akan melihat, jika anda memberi nasihat kepada hati yang di penuhi hal-hal yang berlawanan dengan perkara yang di nasihatkan, niscaya nasihat itu tidak akan masuk, sebab hati itu akan menolak (karena sudah penuh dengan kekotoran), dan nasihat tidak akan bisa masuk ke dalamnya. Nasihat akan berlalu, dan tidak akan tinggal di hati yang seperti itu".

كتاب الفوائد 116

🔰 @Manhaj_salaf1

•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•

Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

📮 Telegram: http://t.me/Manhaj_salaf1
🎥 Youtube: http://youtube.com/ittibarasul1
📱 Group WhatsApp: wa.me/62895383230460
📧 Twitter: http://twitter.com/ittibarasul1
🌐 Web: dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram: http://Instagram.com/ittibarasul1
🇫 Facebook: http://fb.me/ittibarasul1

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Posting Komentar untuk "Rongga Hati"