Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Larangan Bermajelis Dengan Ahlul Bid'ah




Oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullah

Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman,

وَإِذَا رَأَيْتَ الَّذِينَ يَخُوضُونَ فِي آيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ وَإِمَّا يُنْسِيَنَّكَ الشَّيْطَانُ فَلَا تَقْعُدْ بَعْدَ الذِّكْرَى مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

“Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika setan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu).” (QS. Al-An’am: 68)

Al-Imam Asy-Syaukani rahimahullah berkata,

وَفِي هَذِهِ الْآيَةِ مَوْعِظَةٌ عَظِيمَةٌ لِمَنْ يَتَسَمَّحُ بِمُجَالَسَةِ الْمُبْتَدِعَةِ الَّذِينَ يُحَرِّفُونَ كَلَامَ اللَّهِ وَيَتَلَاعَبُونَ بِكِتَابِهِ وَسُنَّةِ رَسُولِهِ، وَيَرُدُّونَ ذَلِكَ إِلَى أَهْوَائِهِمُ الْمُضِلَّةِ وَبِدَعِهِمُ الْفَاسِدَةِ، فَإِنَّهُ إِذَا لَمْ يُنْكِرْ عَلَيْهِمْ وَيُغَيِّرْ مَا هُمْ فِيهِ فَأَقَلُّ الْأَحْوَالِ أَنْ يَتْرُكَ مُجَالَسَتَهُمْ، وَذَلِكَ يَسِيرٌ عَلَيْهِ غَيْرُ عَسِيرٍ

“Dalam ayat yang mulia ini terdapat nasihat yang agung terhadap orang yang mentolerir untuk bermajelis bersama ahlul bid’ah yang menyelewengkan ucapan Allah, mempermainkan kitab-Nya dan sunnah Rasul-Nya, dan mengembalikan penafsirannya kepada hawa nafsu mereka yang menyesatkan dan bid’ah mereka yang rusak, karena yang seharusnya ia lakukan adalah, apabila ia tidak mengingkari mereka dan berusaha merubah kemungkaran mereka, maka paling tidak ia meninggalkan majelis mereka, dan itu mudah baginya tidak sulit.” (Fathul Qodir, 2/146)

Imam al-Qurthubi rahimahullah berkata, “Apabila telah tetap (perintah) menjauhi para pelaku kemaksiatan, maka menjauhi para pelaku kebid’ahan lebih utama (diperintahkan)” (Lihat Tafsir al-Qurthubi V/418)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُلْتَمَسَ الْعِلْمُ عِنْدَ اْلأَصَاغِرِ

“Sesungguhnya di antara tanda-tanda hari Kiamat adalah seseorang menimba ilmu dari al-Ashaaghir” (HR. Abdullah bin Mubarak dalam Kitab Zuhudnya no.61 dan ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Kabiir juz 22 hal 361-362, lihat Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir no.2207)

Abdullah Ibnul Mubarak rahimahullah berkata bahwa kata al-Ashaaghir dalam hadits tersebut adalah “Ahlul Bid’ah“ [lihat Syarah Ushuul I’tiqaad Ahlis Sunnah wal Jamaa’ah I/95 no. 102 dan Silsilah ash-Shahihah no.695)

Imam Qadhi ‘Iyadh rahimahullah berkata:

وَصَاحِبُ بِدْعَةٍ لا تَأْمَنُهُ عَلَى دِينِكَ وَلا تُشَاوَرْهُ فِي أَمْرِكَ ، وَلا تَجْلِسْ إِلَيْهِ , فَمَنْ جَلَسَ إِلَيْهِ وَرَّثَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ الْعَمَى

"Dan ahli bid’ah, maka kamu jangan merasa aman dengannya terhadap agamamu, dan janganlah kamu bermusyawarah dengannya dalam urusanmu, dan janganlah kamu bermajelis dengannya, dan barangsiapa yang bermajelis dengannya, maka Allah akan mewarisi kebutaan untuknya". (Hilyatul Auliyaa 11.780 karya Abu Nu’aim al Ashbahaani rahimahullah).

Syaikh Rabi' bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah juga mengatakan:

المبتدع يجعل بدعته هي الحق وهي الإسلام، ويجعل من يخالفه هو الضال، فإذا خالفه أهل الحق يحكم عليهم بالضلال، ويزخرف بدعته ويزينها، فلا تجلسوا مع أهل البدع

"Seorang ahli bid'ah menjadikan kebid'ahannya sebagai kebenaran dan ajaran Islam, serta memposisikan musuhnya sebagai orang yang sesat. Jika dia diselisihi oleh ahli al-haq, dia menghukumi mereka sebagai orang yang sesat. Dia menghiasi dan memoles kebidahannya. Maka, janganlah kalian bermajelis dengan ahli bid'ah". (Bahjah Al-Qari hal.75)

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

_____
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

Telegram: http://t.me/Manhaj_salaf1
Youtube: http://youtube.com/ManhajSalafTV
Group WhatsApp: wa.me/62895383230460

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Posting Komentar untuk "Larangan Bermajelis Dengan Ahlul Bid'ah"