Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jalan Golongan Yang Selamat (Bagian 27)

 




Kufur Besar dan Macamnya


Kufur besar menjadikan orang yang bersangkutan keluar dari Islam. Kufur besar yaitu kufur dalam i’tiqad (kepercayaan). Macam-macam kufur ini ada banyak, diantaranya:

1) Kufur Pendustaan.

Yaitu dengan mendustakan (tidak mempercayai) Al-Quran atau hadis, atau dengan mendustakan sebagian yang ada pada keduanya. Hal itu berdasarkan firman Allah:

وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ كَذَّبَ بِا لْحَـقِّ لَـمَّا جَآءَهٗ ۗ اَلَيْسَ فِيْ جَهَـنَّمَ مَثْوًى لِّلْكٰفِرِيْنَ

"Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan kepada Allah atau orang yang mendustakan yang hak ketika (yang hak) itu datang kepadanya? Bukankah dalam Neraka Jahanam ada tempat bagi orang-orang kafir?". (QS. Al-‘Ankabut: 68)

Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:

اَفَتُؤْمِنُوْنَ بِبَعْضِ الْكِتٰبِ وَتَكْفُرُوْنَ بِبَعْضٍ 

"Apakah kamu beriman kepada sebagian Kitab (Taurat) dan ingkar kepada sebagian (yang lain)?". (QS. Al-Baqarah: 85)

2) Kufur Karena Enggan dan Takabur, Padahal Sebenarnya Ia Percaya.

Yaitu tidak tunduk pada kebenaran meskipun ia mengakui adanya kebenaran tersebut. Hal itu seperti kufurnya iblis. Dalilnya adalah firman Allah:

وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰٓئِكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰ دَمَ فَسَجَدُوْۤا اِلَّاۤ اِبْلِيْسَ اَبٰى وَا سْتَكْبَرَ  وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam!" Maka, mereka pun sujud kecuali iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir". (QS. Al-Baqarah: 34)

3) Kufur Karena Ragu-Ragu Terhadap Adanya Hari Kiamat, Masalah-Masalah Ghaib atau Mengingkari dan Tidak Mempercayainya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَّمَاۤ اَظُنُّ السَّا عَةَ قَآئِمَةً ۙ وَّلَئِنْ رُّدِدْتُّ اِلٰى رَبِّيْ لَاَ جِدَنَّ خَيْرًا مِّنْهَا مُنْقَلَبًا ¤ قَالَ لَهٗ صَا حِبُهٗ وَهُوَ يُحَاوِرُهٗۤ اَكَفَرْتَ بِا لَّذِيْ خَلَقَكَ مِنْ تُرَا بٍ ثُمَّ مِنْ نُّـطْفَةٍ ثُمَّ سَوّٰٮكَ رَجُلًا

"Dan aku kira hari Kiamat itu tidak akan datang, dan sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada ini. Kawannya (yang beriman) berkata kepadanya sambil bercakap-cakap dengannya. Apakah engkau ingkar kepada (Tuhan) yang menciptakan engkau dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan engkau seorang laki-laki yang sempurna?". (QS. Al-Kahf: 37)

4) Kufur Karena Berpaling.

Yaitu berpaling dari ajaran Islam serta tidak mempercayainya. Dalilnya adalah firman Allah:

وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا عَمَّاۤ اُنْذِرُوْا مُعْرِضُوْنَ

"Dan orang-orang yang kafir berpaling dari peringatan yang diberikan kepada mereka". (QS. Al-Ahqaf: 3)

5) Kufur Nifaq.

Yaitu menampakkan kepercayaan terhadap Islam dengan lisan, tetapi hati dan perbuatannya mengingkari dan bertentangan. Hal ini berdasarkan firman Allah:

ذٰلِكَ بِاَ نَّهُمْ اٰمَنُوْا ثُمَّ كَفَرُوْا فَطُبِعَ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ فَهُمْ لَا يَفْقَهُوْنَ

"Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir, maka hati mereka dikunci, sehingga mereka tidak dapat mengerti". (QS. Al-Munafiqun: 3)

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِا للّٰهِ وَبِا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَ ۘ 

"Dan di antara manusia ada yang berkata, Kami beriman kepada Allah dan hari akhir, padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman". (QS. Al-Baqarah: 8)

6) Kufur Karena Menentang.

Yaitu orang yang mengingkari sesuatu dari agama yang diketahui secara umum. Seperti rukun Islam atau rukun iman. Sebagaimana orang yang meninggalkan shalat karena mempercayai bahwa shalat itu tidak wajib. Maka, orang tersebut adalah kafir dan murtad dari agama Islam.

Demikian pula halnya dengan seorang hakim (penguasa) yang menentang hukum Allah. Berdasarkan firman Allah:

وَمَنْ لَّمْ يَحْكُمْ بِمَاۤ اَنْزَلَ اللّٰهُ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْكٰفِرُوْنَ

"Barangsiapa tidak memutuskan dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir". (QS. Al-Ma’idah: 44)

Ibnu Abbas berkata: "Barangsiapa menentang apa yang diturunkan oleh Allah, maka dia adalah kafir".

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

Sumber: Kitab Minhaj al-Firqah an-Najiyah wa Ath-Tha’ifah al-Manshurah (Jalan Golongan Yang Selamat) Karya Syaikh Muhammad bin Jamil Zain

_____
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

Group WhatsApp: wa.me/62895383230460

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Posting Komentar untuk "Jalan Golongan Yang Selamat (Bagian 27)"