Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kedudukan Seorang Salafy Yang Tergelincir

 


Pertanyaan: Bismillah. Ustadz apakah penjelasan tentang surah An-Nuur ayat 48,

و إذا دعوا إلى الله و رسوله ليحكم بينهم إذا فريقم منهم معرضون

"Apabila mereka di seru untuk kembali kepada Allah dan Rasul Nya untuk memberikan hukum di antara mereka, maka sebagian dari mereka berpaling untuk tidak datang". Sebagaimana ustad jelaskan di kajian tadi, menyasar juga kepada sebagian Ikhwan yang mereka sudah ngaji, namun sikap mereka masih banyak yang melakukan penyimpangan dan maksiat ?

Jawaban: Bismillah. Hendaknya kita membedakan antara seseorang yang sejak awal mereka menolak kebenaran dengan orang yang benar-benar menerima kebenaran dan hidayah, namun terkadabg mereka tergelincir.

Celaan terhadap orang-orang yang mereka semenjak awal menolak kebenaran, menolak hidayah dan memusuhinya. Sedangkan untuk orang-orang yang mereka sudah menerima hidayah, tunduk dan patuh, namun sebagai manusia dan hal itu manusiawi, yaitu kadang tergelincir untuk melakukan kesalahan atau pelanggaran, mereka inilah orang-orang yang semoga mereka termasuk dalam ayat,

فمن تاب من بعد ظلمه و اصلح فإن الله يتوب عليه ، إن الله غفور رحيم

"Maka barangsiapa taubat dari sebelumnya berbuat kezaliman dan kemudian ada keinginan untuk memperbaiki diri, sesungguhnya Allah memberikan ampunan kepada nya, sesungguhnya Allah maha pengampun lagi penyayang". (QS. Al-Ma'idah: 39)

Sedangkan untuk orang yang sedari awal membangkang, menolak kebenaran dan memusuhi, maka mereka yang termasuk ayat di dalam surah An-Nuur ayat 48.

Kami ibaratkan Sunnah atau Manhaj salaf ini sebagaimana jalur jalan. Di jalanan ada tiga tipe manusia:

1) Mereka yang keluar jalur, atau sengaja melanggar jalur, meskipun mereka beralasan, bahwa mereka selamat dari kecelakaan, tetap mereka di persalahkan dan selamatnya mereka dari kecelakaan bukan dalil pembenaran tindakan mereka dan juga bukan dalil bagi orang lain untuk melanggar aturan.

2) Mereka yang lambat dalam melewati jalur, baik amalnya, keinginan dan cita-citanya, serta kesungguhan dalam belajar dan membenahi diri. Mereka wajib di ingatkan dan di dorong untuk lebih baik.

3) Ada pula orang yang sudah di jalur yang benar, namun terlalu berlebih-lebihan dalam menyimpulkan, menilai dan beramal. Seperti orang yang berlebihan dalam mentahzir, padahal itu bukan wilayah mereka untuk berkomentar dan kewajiban mereka adalah belajar.

Mereka perlu di ingatkan untuk berhati-hati dalam bersikap dan lebih menjaga dirinya. Namun, dua terakhir dari tiga tipe manusia ini, yakni orang-orang yang mereka sudah menerima hidayah, tunduk hatinya, hanya saja karena sebab manusiawi, bisa berlebihan atau lelet (lambat) dalam beramal atau bahkan masih belum sepenuhnya menjauhi yang itu adalah dosa dan kemungkaran, maka semoga Allah memberikan ampunan dan pensucian hati kepada mereka.

Mereka tetap di sebut sebagai pengikut Sunnah dan mereka tetap di sebut Salafy dengan beberapa kekurangan atau ketergelincirannya. Dan hal-hal yang bukan prinsipnya, tidak menjadikan lepasnya kehormatan dan hak-hak mereka. Inilah sikap kita sebagai penuntut ilmu. Ketika menemukan sebagian sikap yang salah dari sebagian penuntut ilmu.

✍🏻 Oleh Ustad Abu Abdurrahman bin Muhammad Suud Al Atsary حفظه الله
_______
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

Group WhatsApp: wa.me/6289665842579

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Posting Komentar untuk "Kedudukan Seorang Salafy Yang Tergelincir"