Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hukum Wanita Yang Tidak Mau Menyusui Anaknya





Oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullah

Dalam hadits yang cukup panjang yang menceritkan saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diajak berjalan-jalan oleh dua Malaikat yang kemudian diperlihat kepada beliau tentang golongan-golongan penghuni Neraka, maka disitu disebutkan:

ثُمَّ انْطَلَقَ بِي فَإِذَا بِنِسَاءٍ تَنْهَشُ ثَدْيَهُنَّ الْحَيَّاتُ، قُلْتُ: مَا بَالُ هَؤُلَاءِ؟ قِيلَ: هَؤُلَاءِ اللَّاتِي يَمْنَعْنَ أَوْلَادَهُنَّ أَلْبَانَهُنَّ

"Kemudian Malaikat mengajakku melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba aku melihat wanita yang payudaranya dicabik-cabik oleh ular". Aku bertanya: "Kenapa mereka?". Dijawab oleh Malaikat: "Mereka adalah para wanita yang tidak mau menyusui anak-anaknya (tanpa alasan syar’i)". [HR. Nasa’i no.3286, Ibnu Khuzaimah no.1986, Ibnu Hibban no.7491]

Derajat Hadits Diatas

Kata Ibnul Mulaqqin rahimahullah dalam Tuhfatul Muhtaaj II:342: Shahih atau Hasan. Kata Al Haitsami rahimahullah dalam Majma’uz Zawaa’id I:81: Seluruh perawinya adalah perawi Shahih. Kata Al Albani rahimahullah dalam Shahih At Targhib 2393: Shahih. Kata Syaikh Muqbil rahimahullah dalam Shahih Al Musnad 483: Shahih atas syarat Muslim.

Hadits itu jelas menunjukkan ancaman keras bagi wanita yang tidak menyusui anaknya sampai pada masa penyapihan bila tanpa ada udzur syar'i.

Fatwa Lajnah Ad Da’imah Saudi Arabia:

الواجب على المرأة أن تحافظ على إرضاع أولادها وأسباب صحتهم، وليس لها الاكتفاء بالحليب المستورد أو غيره إلا برضى زوجها بعد التشاور في ذلك، وعدم وجود ضرر على الأولاد .

"Merupakan suatu kewajiban bagi seorang wanita untuk selalu menjaga penyusuan terhadap anak-anaknya dan juga menjaga berbagai sebab kesehatan mereka. Tidak boleh bagi seorang ibu mencukupkan menyusui anaknya dengan susu buatan (formula) atau yang lainnya, kecuali dengan izin suaminya dan juga tidak ada menimbulkan bahaya bagi bayinya". (Fatawa Lajnah Ad Da’imah XXI:7)

Jika suami mewajibkan istrinya untuk menyusui anaknya, maka istri wajib mentaatinya selama hal itu tidak menimbulkan mudharat baginya maupun bayinya.

Saat membahas hal ini, maka Syaikh Al-Utsaimin rahimahullah berkata:

وقال شيخ الإسلام ابن تيمية: بل إذا كانت في عصمة الزوج فيجب عليها أن ترضعه، وما قاله الشيخ أصح ، إلا إذا تراضت هي والوالد بأن يرضعه غيرها فلا حرج، أما إذا قال الزوج : لا يرضعه إلا أنت فإنه يلزمها، حتى وإن وجدنا من يرضعه، أو وجدنا له لبنا صناعيا يمكنه أن يتغذى به

Dan telah berkata Syaikhul Islam Ibnu taimiyyah rahimahullah: "Bahkan bila si ibu masih menjadi istri dari suaminya, maka ibu wajib menyusui anaknya. Dan apa yang dikatakan oleh Syaikhul Islam rahimahullah itu adalah pendapat yang paling tepat. Kecuali jika si ibu (istri) dan si bapak (suami) merelakan untuk disusukan orang lain, hukumnya boleh. Tetapi jika suami berkata kepada istrinya: "Tidak ada yang boleh menyusui dia kecuali kamu". Maka, wajib bagi istri untuk menyusuinya walaupun ada orang lain yang mau menyusuinya atau si bayi mau mengkonsumsi susu formula". (Syarhul Mumti’ XIII:517)

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

_____
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

Group WhatsApp: wa.me/62895383230460

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Posting Komentar untuk "Hukum Wanita Yang Tidak Mau Menyusui Anaknya"