Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menyikapi Pola Fikir Kaum Liberal






Oleh Ustadz Abu Abd rahman bin Muhammad Suud al Atsary hafidzhahullah

Mereka pembawa bencana dan pengkhianat ummat.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

ليس بأمانيكم و لا أماني اهل الكتاب.

"(Agama, pahala dan dosa, surga dan neraka, baik dan buruk) bukan dengan angan-angan kalian juga bukan dengan angan-angan ahli kitab". (QS. An-Nisa: 123)

Berkata Syaikh Abdurrahman bin Nasir bin Abdillah As Sady rahimahullah: "... Angan adalah omong kosong yang tidak diiringi pengamalan nyata (klaim).

(Sampai ucapan beliau): Sesungguhnya sekedar penisbatan diri pada satu agama itu sama sekali tidak bermanfaat, bila seorang tidak membawa bukti atas pengakuannya, maka perbuatannyalah yang akan membenarkan atau mendustakan pengakuannya".(lihat sepenuhnya dalam Tafsir Karimir Rahman fi Tafsir Kalami Manan surah 4/123)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman menjelaskan agar kita memiliki sikap yang tegas menghadapi orang-orang munafik:

 فما لكم في المنافقين فئتين و الله اركسهم بما كسبوا.

"Mengapa kalian terbagi menjadi dua golongan dalam meghadapi orang-orang munafik, sedang Allah telah mengembalikan mereka pada kekafiran disebabkan usahanya sendiri". (QS. An-Nisa: 88)

Syaikh Bakr bin Abdullah Abu Zaid rahimahullah berkata: "Menjelaskan tikaman orang-orang munafik, zindiq, pembawa panji liberal, dan makhluk semisal mereka. Orang-orang (munafik liberal) itu telah berlaku curang terhadap ummat, membawa sial bagi keluarga dan bangsanya sendiri, bahkan bagi diri mereka sendiri. Betapa beraninya mereka (mengotak-atik agama), dan begitu liciknya tipu daya mereka dengan kata-kata dari mulut dan tulisannya.

Mereka telah merobohkan sarana-sarana kemuliaan, membobol dinding-dinding pembatas (syari'at), untuk menebar perbuatan hina, merusak nilai kebaikan dan menghinakannya, serta memperolok orang-orang yang berpegang teguh dengannya (yakni pada syariat)". (lihat Kitab Hirasatu Fadhilah 154, terbitan darul alami cetakan 6/1421 h)

Pemikiran rusak liberal di Indonesia sudah terlihat di tahun 50-an.

Penyakit kanker ini terus menjalar, terutama di perguruan tinggi dan IAIN sekarang UIN.

Ummat yang telah menghadapi musuh dari luar berupa penjajahan, dan dari dalam berupa kebodohan (terlebih dalam hal aqidah) imbas dari penjajahan. Terpaksa menghadapi arus tsunami pemikiran dari anak-anak mereka sendiri, yang teracuni oleh pemikiran barat dan inferior di depannya. Mulailah muncul pemikiran aneh-aneh yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh orang-orang beriman.

Mulai pemikiran semua agama sama, pluralisme, kesamaan jender, fiqih lintas agama, nikah beda agama, surga milik semua agama, kebenaran mutlak bukan Islam, orang kafir boleh jadi pemimpin. Sampai hari ini, muncul makhluk dari makhluk Allah, yang beruban di dalam umurnya, yang seharusnya menjadikan bertambahnya umur untuk lebih dekat dengan kematian dan akhirat adalah membuat satu ucapan yang begitu miris, ucapan yang dibungkus desertasi doktoral, dan penelitian ilmiah. Namun tidak lebih dari sampah dan kekufuran.

Sebuah upaya pembelaan persetubuhan di luar nikah sebagai bukan zina dan terlegalkan. Menghadapi kaum konslet otak ini, sebenarnya mudah. Tidak perlu dengan membuka kitab, baik Al-Quran atau Sunnah, dan kitab-kitab Ulama, karena dari dasar pemikiran mereka, mereka tidak beriman dengan keduanya.

Cukup, dalil-dalil aqli, bilapun mereka punya akal. Pada orang yang memiliki nama yang bagus, Abdul Aziz, namun apa yang ia tulis, menafikkan bagusnya nama, yang mengeluarkan desertasi doktoral, bahwa persetubuhan badan itu bila sama suka, dan tidak dilakukan dengan orang yang bersuami/istri, dan mahram (incest) boleh.

Maka kita balik, seumpama anakmu, atau cucumu di berlakukan demikian, apa yang engkau lakukan. Mengijinkan, atau nalurimu sebagai manusia mengatakan tidak boleh?

Sebagaimana dulu gembong liberal, Nur khalis Majid, yang menanamkan ide pluralisme, tidak setuju sebagai bapak anaknya menikah dengan yahudi. Namun apa daya, kail telah termakan pemancingnya, orang termakan ucapannya, ia harus merelakan putrinya menikah dengan orang yahudi.

Sebuah pelajaran bagi kita, kadang seorang begitu mudah orang menghianati agama dan saudaranya seiman, demi sebuah kepentingan.

Orang-orang semacam mereka tidak layak di ajak diskusi, diberi tempat untuk bicara dan dan di ajak berdebat. Mereka telah kehilangan hati, setelah sebelumnya menanggalkan iman.

Nasalullaha salama wal afiah.

🔰 @Manhaj_salaf1

•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•

Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

📮 Telegram     : http://t.me/Manhaj_salaf1
📱 Whatshapp  : 089665842579
🌐 Web              : dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram    : bit.ly/ittibarasul1
🇫 Fanspage      : fb.me/ittibarasul1

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Posting Komentar untuk "Menyikapi Pola Fikir Kaum Liberal"