Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jalan Golongan Yang Selamat (Bagian 2)






Manhaj (Jalan) Golongan Yang Selamat


1) Golongan yang selamat ialah golongan yang setia mengikuti manhaj Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hidupnya, serta manhaj para Shahabat sesudahnya.

Yaitu Al-Quranul Karim yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya, yang beliau jelaskan kepada para Shahabatnya dalam hadits-hadits shahih. Beliau memerintahkan umat Islam agar berpegang teguh kepada keduanya.

تركت فيكم شيئين لن تضلوا بعدهما: كتاب الله و سنتي، و لن يتفرقا حتى
يردا علي الحوض.

"Aku tinggalkan padamu dua perkara yang kalian tidak akan tersesat apabila (berpegang teguh) kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunnahku. Tidak akan bercerai-berai sehingga keduanya menghantarku ke telaga (surga)." [Dishahihkan Al-Albani dalam kitab Shahihul Jami']

2) Golongan yang selamat akan kembali (merujuk) kepada Kalamullah dan Rasul-Nya tatkala terjadi perselisihan dan pertentangan di antara mereka, sebagai realisasi dari firman Allah:

فإنْ تنزعتم فی شیء فرد وه إلى الله و الرسول إنْ كنتم تؤمنون باالله و اليوم الآخر ، ذلك خير و أحسن تأويلا.

"Kemudian jika kamu berselisih tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."(QS. An-Nisa: 59)

فلا و ربك لا يؤمنون حتى يحكموك فيما شجر بينهم ، ثم لا يجدوا فی أنفسهم حرجا مما قضيت و يسلّموا تسليما.

"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya."(QS. An-Nisa:65)

3) Golongan yang selamat tidak mendahulukan perkataan seseorang atas Kalamullah dan Rasul-Nya, realisasi dari firman Allah:

يا أيها الذين ءامنوا لا تقد موا بين يد ی الله و رسولِه ، و اتقوا الله إن الله سميع عليم.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Hujurat: 1)

Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma berkata:

أراهم سيهلكون، أقول: قال النبي ﷺ ، و يقولون: قال أبو بكر و عمر.

"Aku mengira mereka akan binasa. Aku mengatakan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, sedang mereka mengatakan, Abu Bakar dan Umar berkata." [HR. Ahmad dan Ibnu Abdil Barr]

4) Golongan yang selamat senantiasa menjaga kemurnian tauhid.

Mengesakan Allah dengan beribadah, berdo'a dan memohon pertolongan, baik dalam masa sulit maupun lapang,
menyembelih qurban, bernadzar, tawakkal, berhukum dengan apa yang diturunkan oleh Allah dan berbagai bentuk ibadah lain yang semuanya menjadi dasar bagi tegaknya Daulah Islamiyah yang benar. Menjauhi dan membasmi berbagai bentuk syirik dengan segala simbol-simbolnya yang banyak ditemui di negara-negara Islam, sebab hal itu merupakan konsekuensi tauhid. Dan sungguh, suatu golongan tidak mungkin mencapai kemenangan jika ia meremehkan masalah tauhid, tidak
membendung dan memerangi syirik dengan segala bentuknya. Hal-hal di atas merupakan teladan dari para Rasul dan Rasul kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.

5) Golongan yang selamat senang menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah, baik dalam ibadah, perilaku dan dalam segenap hidupnya.

Karena itu mereka menjadi orang-orang asing di tengah kaumnya, sebagaimana disabdakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:

إن الاسلام بدأ غريبا و سيعود غريبا كما بدأ ، فطوبى للغرباء.

"Sesungguhnya Islam pada permulaannya adalah asing dan akan kembali menjadi asing seperti pada permulaannya. Maka keuntungan besar bagi orang-orang yang asing." [HR. Muslim]

Dalam riwayat lain disebutkan: "Dan keuntungan besar bagi orang-orang yang asing. Yaitu orang-orang yang (tetap) berbuat baik ketika manusia sudah rusak." [Al-Albani berkata, hadits ini diriwayatkan oleh Abu Amr Ad-Dani dengan sanad shahih]

6) Golongan yang selamat tidak berpegang kecuali kepada Kalamullah dan Kalam Rasul-Nya yang maksum, yang berbicara dengan tidak mengikuti hawa nafsu.

Adapun manusia selainnya, betapapun tinggi derajatnya, terkadang ia melakukan kesalahan, sebagaimana sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:

كلّ بني آدم خطاء و خير الخطائين التوابون

"Setiap bani Adam (pernah) melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang bertaubat."[Hadits hasan riwayat Imam Ahmad]

Imam Malik rahimahullah berkata:
"Tak seorang pun sesudah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melainkan ucapannya diambil atau ditinggalkan (ditolak) kecuali Nabi (yang ucapannya selalu diambil dan diterima)."

7) Golongan yang selamat adalah para ahli hadits.

Tentang mereka, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لا تزال طائفة من أمتي ظاهرين على الحق ، لا يضرهم من خذلهم حتى يأتي أمر الله

"Senantiasa ada segolongan dari umatku yang memperjuangkan kebenaran, tidak membahayakan mereka orang yang menghinakan mereka sehingga datang keputusan Allah." [HR. Muslim]

Seorang penyair berkata:
"Ahli hadits itu, mereka ahli (keluarga) Nabi, sekalipun mereka tidak bergaul dengan Nabi, tetapi jiwa mereka bergaul dengannya".

8) Golongan yang selamat menghormati para Imam Mujtahidin, tidak fanatik terhadap salah seorang diantara mereka.

Golongan yang selamat mengambil fiqih (pemahaman hukum-hukum Islam) dari Al-Quran, hadits-hadits yang shahih, dan pendapat-pendapat Imam Mujtahidin yang sejalan dengan hadits shahih. Hal ini sesuai dengan wasiat mereka, yang menganjurkan agar para pengikutnyal mengambil hadits shahih, dan meninggalkan setiap pendapat yang bertentangan dengannya.

9) Golongan yang selamat menyeru kepada yang ma'ruf dan mencegah kemungkaran.

Mereka melarang segala jalan bid'ah dan sekte-sekte yang menghancurkan serta memecah belah umat. Baik bid'ah dalam hal agama maupun dalam hal sunnah Rasul dan para Shahabatnya.

10) Golongan yang selamat mengajak seluruh umat Islam agar berpegang teguh kepada sunnah Rasul dan para Shahabatnya.

Agar mereka mendapatkan pertolongan dan masuk surga atas anugerah Allah dan syafa'at Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam -dengan izin Allah-.

11) Golongan yang selamat mengingkari peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh manusia apabila undang-undang tersebut bertentangan dengan ajaran Islam.

Golongan yang selamat mengajak manusia berhukum kepada Kitabullah yang diturunkan Allah untuk kebahagiaan manusia di dunia dan di akhirat. Allah Maha Mengetahui sesuatu yang lebih baik bagi mereka. Hukum-hukum-Nya abadi sepanjang masa, cocok dan relevan bagi penghuni bumi sepanjang zaman.

Sungguh, sebab kesengsaraan dunia, kemerosotan, dan kemundurannya, khususnya dunia Islam, adalah karena mereka meninggalkan hukum-hukum Kitabullah dan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Umat Islam tidak akan jaya kecuali dengan kembali kepada ajaran-ajaran Islam, baik secara pribadi, kelompok maupun secara pemerintahan, sebagai realisasi dari firmanNya:

إن الله لا يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (QS. Ar-Ra'ad: 11)

12) Golongan yang selamat mengajak seluruh umat Islam berjihad di jalan Allah.

Jihad adalah wajib bagi setiap muslim sesuai dengan kekuatan dan kemampuannya. Jihad dapat dilakukan dengan:

Pertama, jihad dengan lisan dan tulisan, yaitu mengajak umat Islam dan umat lainnya agar berpegang teguh dengan ajaran Islam yang shahih, tauhid yang murni dan bersih dari syirik yang ternyata banyak terdapat di negara-negara Islam. Rasulullah shallallahu 'alaihu wa sallam telah memberitakan tentang hal yang akan menimpa umat Islam ini. Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لا تقوم الساعة حتى تلحق قبائل من أمتي بالمشركين، و حتى تعبد قبائل من أمتي الأوثان.

"Hari Kiamat belum akan tiba, sehingga kelompok-kelompok dari umatku mengikuti orang-orang musyrik dan sehingga kelompok-kelompok dari umatku menyembah berhala-berhala." [HSR. Abu Daud, hadits yang semakna ada dalam riwayat Muslim]

Kedua, jihad dengan harta, yaitu menginfakkan harta buat penyebaran dan peluasan ajaran Islam, mencetak buku-buku dakwah ke jalan yang benar, memberikan santunan kepada umat Islam yang masih lemah iman agar tetap memeluk agama Islam, memproduksi dan membeli senjata-senjata dan peralatan perang, memberikan bekal kepada para mujahidin, baik berupa makanan, pakaian atau keperluan lain yang dibutuhkan.

Ketiga, jihad dengan jiwa, yaitu bertempur dan ikut berpartisipasi di medan peperangan untuk kemenangan Islam. Agar kalimat Allah (Laa ilaaha illallah) tetap jaya sedang kalimat orang-orang kafir (syirik) menjadi hina.

Dalam hubungannya dengan ketiga perincian jihad di atas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan dalam sabdanya:

خاهدوا المشر كين باموالكم وانفسكم والسنتكم.

"Perangilah orang-orang musyrik itu dengan harta, jiwa dan lisanmu." [HR. Abu Daud, hadits shahih]

Adapun hukum jihad di jalan Allah adalah sebagai berikut:

Pertama, fardhu 'ain, berupa perlawanan terhadap musuh-musuh yang melakukan agresi ke beberapa negara Islam wajib dihalau. Agresor-Agresor Yahudi misalnya, yang merampas tanah umat Islam di Palestina. Umat Islam yang memiliki kemampuan dan kekuatan jika berpangku tangan ikut berdosa, sampai orang-orang Yahudi terkutuk itu enyah dari wilayah Palestina. Mereka harus berupaya mengembalikan Masjidil Aqsha ke pangkuan umat Islam dengan kemampuan yang ada, baik dengan harta maupun jiwa.

Kedua, fardhu kifayah, jika sebagian umat Islam telah ada yang melakukannya maka sebagian yang lain kewajibannya menjadi gugur. Seperti dakwah mengembangkan misi Islam ke negara-negara lain, sehingga berlaku hukum-hukum Islam di segenap penjuru dunia. Barangsiapa menghalangi jalan dakwah ini, ia harus diperangi, sehingga dakwah Islam dapat berjalan lancar.

Walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin, wa shallallahu ‘alaa Muhammadin.

Sumber:
Kitab Minhaj al-Firqah an-Najiyah wa Ath-Tha’ifah al-Manshurah (Jalan Golongan Yang Selamat) Karya Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu

🔰 @Manhaj_salaf1

•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•

Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

📮 Telegram     : http://t.me/Manhaj_salaf1
📱 Whatshapp  : 089665842579
🌐 Web              : dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram    : bit.ly/ittibrasul1
🇫 Fanspage      : fb.me/ittibrasul1

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Posting Komentar untuk "Jalan Golongan Yang Selamat (Bagian 2)"