Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Definisi Bid'ah Secara Bahasa






Oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullah

Pendefinisian bahasa syari’at selalu dibagi menjadi dua, yakni lughatan (bahasa), dan isthilahan (syar'an). Keduanya harus benar-benar difahami agar jangan sampai ngawur.

Pada kali ini, ana akan fokus menjelaskan definisi bid'ah secara bahasa dulu. Insya Allah dibagian selanjutnya baru akan dibahas definisi bid'ah secara istilah. Sekarang mari kita mulai pembahasan inti masalah ini.

Definisi Bid'ah Secara Bahasa (Lughatan)


Berasal dari kata bada’a yang artinya:

الشيء المخترع على غير مثال سابق

"Sesuatu yang diada-adakan yang belum ada contoh sebelumnya". (An Nihayah fii Gharibil Hadits wal Atsar I:106, dan Lisanul ‘Arab IX:351-352).

Contoh Penggunaan Kata Bid'ah Yang Berasal Dari Qur'an 


Contoh pertama, (mohon dibaca teks arab ayatnya supaya antum faham banget):

قُلْ مَا كُنتُ بِدْعًا مِّنْ الرُّسُلِ

Katakanlah: "Aku bukanlah Rasul yang بِدْعًا (bid'ah) diantara Rasul-Rasul". (QS. Al Ahqaf: 9).

Pada ayat di atas, Allah memerintahkan Nabi kita shallallahu 'alaihi wa sallam untuk mengumumkan kepada ummat bahwa: "Aku bukanlah Rasul yang bid'ah". Maksudnya adalah bahwa Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam bukan Rasul yang pertama/yang baru. Bid’ah secara bahasa yang Allah utus, tetapi sebelum beliau juga sudah banyak Rasul lain yang diutus.

Hal ini sebagaimana dikatakan Ibnu Katsir rahimahullah saat menafsirkan ayat di atas dengan berkata:

أَيْ لست بأول رسول طرق العالم بل جَاءَتِ الرُّسُلُ مِنْ قَبْلِي

Yakni: "Bukanlah aku Rasul yang pertama (bid'ah) yang diutus Allah di alam ini, bahkan sebelum aku telah diutus Rasul-Rasul lainnya". (Tafsir Ibni Katsir VII:254).

Bid'ah yang disebut pada ayat di atas adalah bid'ah secara bahasa.

Contoh kedua, (mohon baca teks arab ayatnya supaya faham):

بَدِيعُ السَّماواتِ وَالْأَرْضِ

"(Allah)lah pembuat bid'ah (بَدِيعُ) langit dan bumi". (QS. Al Baqarah: 117)

Pada ayat ini Allah Ta’ala menjelaskan bahwa Dialah pembuat bid'ah langit dan bumi, maksudnya, membuat langit dan bumi tanpa ada contoh sebelumnya (bid'ah). Di sini Allah menggunakannya dengan kata badii’ (بَدِيعُ) membuat hal yang baru tanpa ada contoh sebelumnya. Ini adalah definisi bid'ah secara lughah (bahasa).

Contoh ketiga, saat Allah mencela orang Kristen yang membuat-buat sistem peribadatan kerahiban seperti larangan para pendeta untuk menikah dan sebagainya, maka Allah Ta’ala menyebut itu sebagai bid'ah. Perhatikan ayat berikut (mohon baca teks arabnya):

 وَرَهْبانِيَّةً ابْتَدَعُوها

“Dan (orang-orang kristen) mereka telah mengada-adakan/bid'ah (ابْتَدَعُوها) kerahiban".

Allah menyebut tindakan tanpa contoh sebagai bid'ah.

Dari sini kita tahu bahwa secara bahasa perkara apapun yang ada yang belum ada pada masa sebelumnya boleh disebut bid'ah. Jadi kalau dikatakan Hp, pesawat terbang, listrik dan sebagainya adalah bid'ah secara bahasa. Tapi kalau secara istilah? Entar dulu, jangan seenaknya. Pelajari dulu makanya perbedaan antara definisi lughatan (bahasa) maupun istilah.

Walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin, wa shallallahu ‘alaa Muhammadin.

_____
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

Telegram: http://t.me/Manhaj_salaf1
Whatshapp: 089665842579
Web: dakwahmanhajsalaf.com
Instagram: bit.ly/ittibarasul1
Fanspage: fb.me/ittibarasul1

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

2 komentar untuk "Definisi Bid'ah Secara Bahasa "

Berkomentarlah dengan bijak