Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aqidah & Manhaj -Kaidah Yang Ke 33-



Bahwa ahlul bid’ah, orang-orang yang jatuh pada kebid’ahan atau kesalahan yang lain itu dibagi beberapa macam sebagai berikut:

1. Dikatakan oleh Ibnul Qayyim yaitu orang jahil yang hanya bisa taklid tidak punya ilmu sama sekali, maka tidak boleh dikafirkan, tidak boleh dianggap fasik, tidak boleh ditolak persaksiannya. Apabila ia tidak mampu untuk mempelajari ilmu maka dihukumi orang-orang yang lemah dari kalangan laki-laki, wanita dan anak-anak.

2. Orang yang punya kemampuan untuk bertanya untuk mencari hidayah, ilmu dan untuk mengetahui kebenaran tapi ia tinggalkan itu semua karena sibuk akan dunia, kedudukan dan kelezatan kehidupannya. Maka orang ini meremehkan menuntut ilmu ia berhak mendapatkan ancaman dan ia berdosa karena meninggalkan apa yang Allah wajibkan dari bertakwa kepada Allah sesuai kemampuannya. Ini dihukumi orang yang meninggalkan kewajiban kalau sekiranya kebid’ahan, hawa nafsunya lebih menang daripada sunnah dan hidayahnya maka persaksiannya ditolak.

3. Dia bertanya, mencari dan sudah jelas baginya petunjuk tapi ditinggalkan karena lebih fanatik kepada ustadznya, kelompoknya, benci kepada lawannya karena membawa kebenaran maka orang ini rendah derajatnya fasik, adapun mengkafirkannya diperlukan ijtihad dan perincian kalau ia terang-terangan berdakwah dan mendakwah kepada kebid’ahannya itu maka ditolak persaksiannya, fatwanya dan hukum-hukumnya.

Inilah macam-macam orang yang jatuh pada kebid’ahan maka keadaannya seperti yang kita lihat, jika seorang jatuh kepada kebid’ahan dan mampu untuk mencari hidayah, dia punya kecerdasan tapi dia tidak mau karena sibuk dengan dunianya maka ini orang yang berdosa karena meninggalkan apa yang diwajibkan Allah padanya.

Atau ia mampu tapi fanatik dengan ustadnya karena mengidolakan seperti ustadz-ustadz yang masyhur di youtube akhirnya ia tidak mau mencari hidayah bahkan mencukupkan diri dengannya bahkan fanatik buta maka orang yang seperti ini yang melakukan perbuatan jahiliyah fanatik kepada si fulan, padahal kewajiban kita hanya fanatik kepada Allah dan Rasul-Nya. Wallahu a’lam

Dari buku yang berjudul “Al Ishbaah Fii Bayani Manhajis Salaf Tarbiyati wal Ishlah“, tentang Manhaj Salaf Dalam Masalah Tarbiyah dan Perbaikan, ditulis oleh Syaikh Al Ubailaan حفظه الله تعالى.

Oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc. حفظه الله تعالى.

_____
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

Group WhatsApp: wa.me/62895383230460

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Posting Komentar untuk "Aqidah & Manhaj -Kaidah Yang Ke 33-"